
Sentimen Global Positif Bawa IHSG Terbang 2% Lebih Pagi Ini
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
31 March 2020 09:04

Sentimen positif dari ekstenal tersebut cukup membantu mendongkrak IHSG. Namun musuh tak kasat mata bernama COVID-19 masih ada dan belum benar-benar lenyap. Selagi musuh ini masih ada, maka pasar masih berpotensi bergerak dengan volatilitas yang tinggi termasuk IHSG.
Data kompilasi John Hopkins University CSSE menunjukkan jumlah kasus COVID-19 secara global kini sudah mencapai angka 784.314 atau bertambah lebih dari 60.000 kasus dalam sehari.
Untuk mencegah transmisi yang semakin tinggi dan meluas, mulai banyak negara di dunia yang mengambil langkah lockdown. Jumlah kasus di Indonesia terus bertambah. Per kemarin jumlah kasus sudah melampaui angka 1.400 dengan 122 kematian.
Namun Indonesia belum memilih opsi lockdown. Presiden Joko Widodo mengumumkan pembatasan sosial skala besar selang 30 menit sebelum penutupan pasar. Pembatasan sosial skala besar berkonsekuensi pada penindakan hukum terhadap mereka yang tidak patuh melakukan physical distancing. Aparat kepolisian bakal dilibatkan. Tentara juga turun tangan jika berlaku status darurat sipil.
Untuk mendukung langkah pemerintah tersebut, jam perdagangan bursa saham tanah air juga dipangkas 1,5 jam. Kebijakan ini efektif per kemarin. Jam istirahat sesi-I bergeser menjadi pukul 11.30 WIB dan jam penutupan perdagangan bergeser menjadi 15.00 WIB.
Terkait apakah pasar saham sudah mulai rebound atau belum, pertanyaan ini masih terlalu dini untuk ditanyakan. Pada dasarnya pasar akan kembali pulih jika jumlah kasus sudah mencapai puncak dan terus menurun pertambahannya serta stimulus fiskal maupun moneter mulai dirasakan.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Data kompilasi John Hopkins University CSSE menunjukkan jumlah kasus COVID-19 secara global kini sudah mencapai angka 784.314 atau bertambah lebih dari 60.000 kasus dalam sehari.
Untuk mencegah transmisi yang semakin tinggi dan meluas, mulai banyak negara di dunia yang mengambil langkah lockdown. Jumlah kasus di Indonesia terus bertambah. Per kemarin jumlah kasus sudah melampaui angka 1.400 dengan 122 kematian.
Untuk mendukung langkah pemerintah tersebut, jam perdagangan bursa saham tanah air juga dipangkas 1,5 jam. Kebijakan ini efektif per kemarin. Jam istirahat sesi-I bergeser menjadi pukul 11.30 WIB dan jam penutupan perdagangan bergeser menjadi 15.00 WIB.
Terkait apakah pasar saham sudah mulai rebound atau belum, pertanyaan ini masih terlalu dini untuk ditanyakan. Pada dasarnya pasar akan kembali pulih jika jumlah kasus sudah mencapai puncak dan terus menurun pertambahannya serta stimulus fiskal maupun moneter mulai dirasakan.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Most Popular