
Sentimen Global Positif Bawa IHSG Terbang 2% Lebih Pagi Ini
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
31 March 2020 09:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat setelah kemarin ditutup melorot. Sentimen global yang bisa dibilang cukup positif jadi pemicu menghijaunya indeks saham tanah air pagi ini.
Pada Selasa (31/3/2020), IHSG dibuka stagnan. Beberapa saat kemudian IHSG melesat 2% dan pada pukul 09.05 WIB IHSG naik 3,14% ke level 4.522,96. Kemarin IHSG harus ditutup dengan koreksi sebesar 2,88%. Pada 10.20 WIB kemarin, perdagangan di bursa sempat di stop akibat IHSG yang anjlok lebih dari 5%. Namun setelah dibuka kembali hingga akhir perdagangan IHSG memangkas koreksinya.
Penguatan IHSG pada awal perdagangan kali ini didukung oleh sentimen eksternal yang cukup kondusif. Pertama adalah menguatnya Wall Street. Tadi pagi, bursa saham Paman Sam ditutup dengan apresiasi lebih dari 3%. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 3,2%, S&P 500 melompat 3,4% dan Nasdaq Composite melesat 3,6%.
Pagi ini secara mengejutkan Biro Statistik China (NBS) merilis angka Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur China bulan Maret di angka 52. Sebenarnya perbaikan sektor manufaktur China di bulan Maret 2020 sudah diperkirakan oleh analis. Namun angka aktual yang dirilis oleh NBS tersebut melampaui konsensus yang meramal hanya di kisaran 45.
Angka PMI di atas 50 mengindikasikan bahwa sektor tersebut sedang ekspansi. Jika angkanya di bawah 50 artinya sektor mengalami kontraksi. Wabah corona (COVID-19) diyakini berasal dari Wuhan memang sudah mereda.
Per Sabtu pekan lalu, status lockdown untuk Wuhan sudah dibuka. Namun sebenarnya aktivitas perekonomian China sudah mulai bergeliat jauh sebelum itu. Berita positif nan mengejutkan ini membuat bursa saham Asia pagi ini bergerak di zona hijau.
Pada pukul 08.40 WIB, mayoritas indeks saham Asia menguat. Indeks Shang Hai Composite (+ 0,73%), Hang Seng (+1,89%), KLCI (+0,64%), Straits Times (+2,43%), KOSPI (+1,43%).
Kabar lain yang juga menjadi sentimen positif adalah penguatan harga minyak. Pagi ini waktu Asia, harga minyak mentah bergerak naik lebih dari 1%. Hal ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk bahas anjloknya harga minyak beberapa pekan terakhir.
Sebelum terjadi pembicaraan antara Washington dengan Moskow, Presiden AS ke-45 menilai perang harga minyak antara Arab Saudi dan Rusia yang membuat harga anjlok signifikan adalah sebuah tindakan yang gila.
"Harga minyak sudah sangat rendah sekarang dan mereka [Arab dan Saudi] malah berperang secara gila-gilaan dalam hal distribusi dan produksi" kata Trump dalam sebuah wawancara di Fox News, melansir Reuters.
Kini AS mau tak mau harus turun tangan. Tak hanya berupaya berdiskusi dengan Rusia, AS juga mendekati Arab Saudi dan meminta negeri kaya minyak itu untuk memangkas produksi minyak mentahnya. Dalam waktu dekat AS dikabarkan akan mengirim utusan khusus bernama Victoria Coates ke Kerajaan Arab.
Pada Selasa (31/3/2020), IHSG dibuka stagnan. Beberapa saat kemudian IHSG melesat 2% dan pada pukul 09.05 WIB IHSG naik 3,14% ke level 4.522,96. Kemarin IHSG harus ditutup dengan koreksi sebesar 2,88%. Pada 10.20 WIB kemarin, perdagangan di bursa sempat di stop akibat IHSG yang anjlok lebih dari 5%. Namun setelah dibuka kembali hingga akhir perdagangan IHSG memangkas koreksinya.
Penguatan IHSG pada awal perdagangan kali ini didukung oleh sentimen eksternal yang cukup kondusif. Pertama adalah menguatnya Wall Street. Tadi pagi, bursa saham Paman Sam ditutup dengan apresiasi lebih dari 3%. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 3,2%, S&P 500 melompat 3,4% dan Nasdaq Composite melesat 3,6%.
Pagi ini secara mengejutkan Biro Statistik China (NBS) merilis angka Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur China bulan Maret di angka 52. Sebenarnya perbaikan sektor manufaktur China di bulan Maret 2020 sudah diperkirakan oleh analis. Namun angka aktual yang dirilis oleh NBS tersebut melampaui konsensus yang meramal hanya di kisaran 45.
Angka PMI di atas 50 mengindikasikan bahwa sektor tersebut sedang ekspansi. Jika angkanya di bawah 50 artinya sektor mengalami kontraksi. Wabah corona (COVID-19) diyakini berasal dari Wuhan memang sudah mereda.
Per Sabtu pekan lalu, status lockdown untuk Wuhan sudah dibuka. Namun sebenarnya aktivitas perekonomian China sudah mulai bergeliat jauh sebelum itu. Berita positif nan mengejutkan ini membuat bursa saham Asia pagi ini bergerak di zona hijau.
Pada pukul 08.40 WIB, mayoritas indeks saham Asia menguat. Indeks Shang Hai Composite (+ 0,73%), Hang Seng (+1,89%), KLCI (+0,64%), Straits Times (+2,43%), KOSPI (+1,43%).
Kabar lain yang juga menjadi sentimen positif adalah penguatan harga minyak. Pagi ini waktu Asia, harga minyak mentah bergerak naik lebih dari 1%. Hal ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat untuk bahas anjloknya harga minyak beberapa pekan terakhir.
Sebelum terjadi pembicaraan antara Washington dengan Moskow, Presiden AS ke-45 menilai perang harga minyak antara Arab Saudi dan Rusia yang membuat harga anjlok signifikan adalah sebuah tindakan yang gila.
"Harga minyak sudah sangat rendah sekarang dan mereka [Arab dan Saudi] malah berperang secara gila-gilaan dalam hal distribusi dan produksi" kata Trump dalam sebuah wawancara di Fox News, melansir Reuters.
Kini AS mau tak mau harus turun tangan. Tak hanya berupaya berdiskusi dengan Rusia, AS juga mendekati Arab Saudi dan meminta negeri kaya minyak itu untuk memangkas produksi minyak mentahnya. Dalam waktu dekat AS dikabarkan akan mengirim utusan khusus bernama Victoria Coates ke Kerajaan Arab.
Pages
Most Popular