
Pekan Lalu IHSG Melesat, Waspada Awal Pekan Ada Profit Taking

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada penutupan perdagangan Jumat (27/3/2020) saham IHSG berhasil membukukan lonjakan 4,76% ke level 4.545,57 dengan rentang harga tertinggi 4.697,67 dan terendah 4.338,92, karena sentimen investor berangsur pulih mencerna disahkannya paket stimulus pemerintahan Donald Trump, senilai US$ 2 triliun.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Jumat kemarin sebesar Rp 12,38 triliun, dengan investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) Rp 221,32 miliar di pasar reguler dan negosiasi.
Pekan lalu, IHSG menguat signifikan terutama di dua hari terakhir perdagangan jelang akhir pekan. IHSG tercatat menguat 8,4% secara week on week (wow).
Stimulus Amerika Serikat (AS) menjadi daya dorong penguatan IHSG. Sementara dari dalam negeri pemerintah sudah menyiapkan stimulus fiskal dengan merealokasikan anggaran senilai Rp 62,3 triliun untuk sektor kesehatan penanganan wabah, menjaga daya beli masyarakat dengan kartu sembako dan kartu pra kerja, hingga kelonggaran untuk kegiatan ekspor-impor.
Berbagai stimulus moneter juga dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral mulai dari memangkas suku bunga acuan (BI 7-DRRR) sebesar 50 basis poin (bps) ke level 4,5%, sampai menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk rupiah dan valas. GWM merupakan instrumen moneter untuk mengatur peredaran uang.
Giro Wajib Minimum adalah dana atau simpanan minimum yang harus dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro yang ditempatkan di Bank Indonesia. Besaran Giro Wajib Minimum (GWM) ditetapkan oleh bank sentral berdasarkan persentase dana pihak ketiga yang dihimpun perbankan.
Namun dari bursa saham Wall Street pada penutupan perdagangan Jumat, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 915,39 poin, atau 4,1%, menjadi 21.636,78. Sementara S&P 500 melemah 3,4% ke 2.541,47, sedangkan Nasdaq Composite anjlok 3,7% pada 7.502,38. Saham Boeing turun 10,3% untuk memimpin Dow Jones lebih rendah, sedangkan saham Chevron dan Disney masing-masing turun lebih dari 8%.
Sentimen kembali terpukul karena investor beralih fokus pada penyebaran wabah virus corona. Amerika Serikat (AS) kini menjadi episentrum baru penyebaran wabah COVID-19. Pada catatan terakhir dari situs Worldometers, korban virus corona di AS bertambah 9.461 kasus baru menjadi 133.039 orang, dengan jumlah kematian 2.362 jiwa dan yang dinyatakan sembuh sebanyak 4.378 orang.
Pagi ini futures Wall Street kembali mencatatkan penurunan, pukul 07:15 WIB indeks Dow Jones futures turun 1% pada 21.212, S&P 500 melemah 1,1% menjadi 2.497 sedangkan Nasadq 100 turun 1% ke 7.489.
Pada perdagangan pagi ini Senin (30/3/2020) pelemahan bursa saham Wall Street futures (kontrak berjangka) kemungkinan menjadi pemicu koreksi IHSG untuk bisa masuk ke zona merah kembali.
![]() |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), masih ada kenaikan (bullish). Mencoba melewati level resistance di 4.715 dan berlanjut ke area 4.885. Sementara support berada di 4.360 hingga area 4.170.
Jika dilihat melalui pola batang lilin (candlestick) yang menunjukkan adanya perlawanan tren dari body bullish yang semakin menyempit, maka pergerakan cenderung untuk sedikit terkoreksi.
Sementara indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual terlihat masih bergerak ke atas, tersirat dari garis CCI yang mencoba menembus batas pivot dari CCI. Begitu juga dengan indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA mencoba untuk saling berpotongan di bawah area jenuh jual (oversold), menandakan rebound.
Secara keseluruhan, dari fundamental yang negatif dengan pelemahan bursa saham Wall Street sebagai barometer bursa saham dunia, namun dikombinasikan dengan teknikal yang mencoba menembus area resistance. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk sedikit mengalami tekanan sebelum bergerak rebound.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500