
Round Up Sepekan
IHSG Perkasa Banget Minggu Ini, Pakai Obat Apa Sih?
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
28 March 2020 11:31

Kabar baik juga datang dari perkembangan stimulus fiskal AS. Pada Rabu malam (23/3/2020) waktu setempat, Senat AS mengadakan voting untuk menentukan lolos atau tidaknya RUU paket stimulus ekonomi sebesar US$ 2 triliun tersebut. Senat akhirnya menyetujui secara bulat (96 vs 0) RUU tersebut setelah berhari-hari berdiskusi dengan alot.
"Ini merupakan momen yang membanggakan bagi Senat Amerika Serikat dan negara ini. Kami yakin akan memenangkan pertempuran ini dalam waktu dekat" kata Senat Mitch McConnell kepada wartawan usai pemungutan suara melansir CNBC International.
Draf RUU setebal 880 halaman tersebut mencakup bantuan langsung tunai untuk perorangan, asuransi bagi pengangguran, pinjaman dan hibah untuk bisnis serta peningkatan sumber daya kesehatan untuk rumah sakit, negara bagian dan kota.
Kabarnya pada Jumat pagi DPR AS meloloskan RUU tersebut dan semalam RUU tersebut sudah ditandatangani oleh Presiden AS ke-45 Donald Trump.
"Saya menandatangani satu paket bantuan ekonomi terbesar dalam sejarah Amerika," kata Trump di Kantor Oval ketika penasihat ekonomi utamanya dan para pemimpin kongres Republik berdiri di belakangnya. "Ini akan memberikan pertolongan yang sangat dibutuhkan bagi keluarga, pekerja, dan bisnis bangsa kita, itulah intinya." tambahnya melansir CNBC International.
Dari dalam negeri pun pemerintah sudah menyiapkan stimulus fiskal dengan merealokasikan anggaran senilai Rp 62,3 triliun untuk sektor kesehatan penanganan wabah, menjaga daya beli masyarakat dengan kartu sembako dan kartu pra kerja, hingga kelonggaran untuk kegiatan ekspor-impor.
Berbagai stimulus moneter juga dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral mulai dari memangkas suku bunga acuan (BI 7-DRRR) sebesar 50 basis poin (bps) ke level 4,5%, menurunkan rasio GWM untuk rupiah dan valas.
Sentimen global yang positif serta IHSG yang sudah lama terkapar di zona pesakitan akhirnya membuat IHSG bangkit. Namun ancaman dari musuh tak kasat mata masih ada. Jumlah orang yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 terus bertambah dan kini jumlahnya sudah melampaui angka 1.000. Korban meninggal mencapai 87 orang.
Artinya faktor risiko masih ada. Penguatan signifikan IHSG yang terjadi pekan ini bukan tak mungkin mengalami koreksi jika perkembangan wabah COVID-19 makin memburuk di tanah air. Selagi wabah masih belum mencapai puncaknya, pasar masih berpotensi untuk bergerak dengan volatilitas tinggi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
"Ini merupakan momen yang membanggakan bagi Senat Amerika Serikat dan negara ini. Kami yakin akan memenangkan pertempuran ini dalam waktu dekat" kata Senat Mitch McConnell kepada wartawan usai pemungutan suara melansir CNBC International.
Draf RUU setebal 880 halaman tersebut mencakup bantuan langsung tunai untuk perorangan, asuransi bagi pengangguran, pinjaman dan hibah untuk bisnis serta peningkatan sumber daya kesehatan untuk rumah sakit, negara bagian dan kota.
"Saya menandatangani satu paket bantuan ekonomi terbesar dalam sejarah Amerika," kata Trump di Kantor Oval ketika penasihat ekonomi utamanya dan para pemimpin kongres Republik berdiri di belakangnya. "Ini akan memberikan pertolongan yang sangat dibutuhkan bagi keluarga, pekerja, dan bisnis bangsa kita, itulah intinya." tambahnya melansir CNBC International.
Dari dalam negeri pun pemerintah sudah menyiapkan stimulus fiskal dengan merealokasikan anggaran senilai Rp 62,3 triliun untuk sektor kesehatan penanganan wabah, menjaga daya beli masyarakat dengan kartu sembako dan kartu pra kerja, hingga kelonggaran untuk kegiatan ekspor-impor.
Berbagai stimulus moneter juga dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral mulai dari memangkas suku bunga acuan (BI 7-DRRR) sebesar 50 basis poin (bps) ke level 4,5%, menurunkan rasio GWM untuk rupiah dan valas.
Sentimen global yang positif serta IHSG yang sudah lama terkapar di zona pesakitan akhirnya membuat IHSG bangkit. Namun ancaman dari musuh tak kasat mata masih ada. Jumlah orang yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 terus bertambah dan kini jumlahnya sudah melampaui angka 1.000. Korban meninggal mencapai 87 orang.
Artinya faktor risiko masih ada. Penguatan signifikan IHSG yang terjadi pekan ini bukan tak mungkin mengalami koreksi jika perkembangan wabah COVID-19 makin memburuk di tanah air. Selagi wabah masih belum mencapai puncaknya, pasar masih berpotensi untuk bergerak dengan volatilitas tinggi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
Pages
Most Popular