
GarudaFood-Erajaya Buyback, Laba Blue Bird Melorot 31%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (26/3/2020) mencatatkan kenaikan tertinggi harian dalam 21 tahun terakhir sejak 1999. Secara intraday indeks naik 10,19% ke 4.388,90 poin.
Berdasarkan data RTI, nilai transaksi sepanjang perdagangan Kamis kemarin sebesar Rp 12,51 triliun, dengan investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 670,13 miliar di pasar reguler dan non-reguler.
Terdapat beberapa kabar pasar kemarin yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.
1. Saham Dibeli Gojek, Laba Blue Bird Turun Jadi Rp 315 M
Perusahaan penyedia layanan transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatatkan laba bersih senilai Rp 314,56 miliar sepanjang tahun lalu, atau turun 31,21% dari laba bersih perusahaan pada akhir 2018 yang senilai Rp 457,30 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan, Kamis ini (26/3/2020), turunnya laba bersih ini salah satunya disebabkan karena penurunan pendapatan sebesar 4,05% secara year on year (YoY), dari senilai Rp 4,21 triliun per 31 Desember 2018 menjadi sebesar Rp 4,04 triliun di akhir Desember 2019.
2. Virus Corona Hantam Emiten Pelayaran, Apa Dampaknya?
Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia atau Indonesian National Shipowners Association (INSA) mengungkapkan sejumlah dampak akibat pandemi virus corona (COVID-19) di sektor pelayaran nasional.
Theo Lekatompessy, Ketua Yayasan INSA dan Chairman INSA Foundation, mengatakan pembatasan aktivitas bisnis di Tanah Air termasuk bisnis pelayaran juga cukup besar. Namun dampak yang dirasakan para pelaku industri pelayaran tidak bisa dipukul rata, mengingat sektor usaha yang dijalankan para anggota INSA juga variatif, mulai dari offshore hingga general cargo.
3. Saham Drop 50%, Erajaya Buyback Rp 319 M
Emiten peritel telepon selular, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan pada periode 20 Maret hingga 19 Juni 2020.
Dalam pengumuman yang disampaikan Corporate Secretary Erajaya, dikutip Kamis (26/3/2020), perseroan berencana melakukan buyback sebanyak-banyaknya Rp 319 miliar.
Hal ini mempertimbangkan adanya edaran dari Otoritas Jasa Keuangan yang membolehkan emiten melakukan buyback tanpa melalui proses Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) karena kondisi pasar yang berfluktuasi signifikan.
4. Lawan Corona! Emiten Prajogo Pangestu Donasi 34.000 Masker
Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), mendonasikan 20.000 alat rapid test virus corona atau COVID-19, beserta 14.000 masker operasi dan 20.000 masker N95 kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Donasi TPIA ini dilakukan guna mendukung Pemerintah Indonesia dalam merespon penularan COVID-19.
5. PGN Tetap Melayani Pelanggan Jargas Dengan SOP Ketat
Di tengah pandemi wabah virus Corona (COVID-19) dan adanya instruksi Work From Home dari pemerintah, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tetap berkomitmen untuk menjaga kepuasan pelanggan, di antaranya adalah pelayanan terhadap pelanggan Jargas .
"Di tengah situasi terkini penyebaran COVID-19, kami tetap berkomitmen untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan safety penyaluran untuk jaringan gas rumah tangga (jargas). Dalam melakukan pemeliharaan jargas, kami tetap melaksanakan dengan protokol keamanan pencegahan COVID-19," ujar Direktur Jargas PT Gagas Energi Indonesia , Timbul Duffy, (24/03/2020). Gagas Energi adalah anak usaha PGN.
6. Saham GOOD Melorot, Emiten Milik Sudhamek Buyback Rp 15 M
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD), perusahaan konsumer yang didirikan oleh Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto, merencanakan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan di BEI, Kamis ini (26/3/2020), buyback ini sesuai dengan Peraturan OJK No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan.
(tas/tas) Next Article Dua Bos Mundur Setelah Raksasa AS Tebus Saham GOOD Rp 6 T
