
Berburu Saham Murah, Ini Sederet Sektor yang Layak Pilih
Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 March 2020 14:56

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bahana Sekuritas menyebutkan tekanan yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini sudah mulai terbatas. Sehingga saat ini dinilai sebagai waktu yang tepat untuk mengoleksi saham-saham murah di pasar menngingat fundamental perusahaan yang cukup baik.
Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi mengatakan tekanan yang terjadi pada IHSG sebulan terakhir membawa posisi indeks hingga ke posisi terendahnya di 3.936 poin. Pelemahan indeks yang cukup dalam ini mencerminkan ekspektasi laba bersih emiten terkoreksi lebih dari 20%.
"Bahana Sekuritas memperkirakan tekanan terbesar terhadap pasar saham domestik telah berkurang meski masih akan ada berita negatif dari penyebaran kasus korona, namun dengan langkah pemerintah yang telah menambah beberapa rumah sakit khusus untuk menampung pasien yang terinfeksi korona, ditambah lagi kerja sama yang dilakukan dengan Cina untuk mendatangkan alat-alat kesehatan dan obat-obatan serta secara global didukung oleh cuaca yang mulai panas," tulis Lucky dalam risetnya, Kamis (26/3/2020).
Dia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama dan kedua tahun ini akan lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun dengan langkah pemerintah yang memberikan insentif fiskal dan pelonggaran kebijakan moneter sudah cukup tepat untuk menopang penurunan tersebut.
Beberapa sektor diuntungkan dengan kondisi saat ini seperti sektor telekomunikasi, farmasi dan konsumsi sehingga layak untuk dilirik investor.
Kendati demikian, tahun ini sekuritas ini memperkirakan pertumbuhan laba emiten akan tertekan 2%-4%. IHSG sampai akhir tahun diprediksi akan tumbuh hingga posisi 5.650 poin.
"Kami merekomendasikan saham-saham dengan beta tinggi atau saham yang berkorelasi cukup tinggi dengan indeks, sebagai antisipasi rally setelah krisis teratasi," tandasmya.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Kepala Riset Bahana Sekuritas Lucky Ariesandi mengatakan tekanan yang terjadi pada IHSG sebulan terakhir membawa posisi indeks hingga ke posisi terendahnya di 3.936 poin. Pelemahan indeks yang cukup dalam ini mencerminkan ekspektasi laba bersih emiten terkoreksi lebih dari 20%.
"Bahana Sekuritas memperkirakan tekanan terbesar terhadap pasar saham domestik telah berkurang meski masih akan ada berita negatif dari penyebaran kasus korona, namun dengan langkah pemerintah yang telah menambah beberapa rumah sakit khusus untuk menampung pasien yang terinfeksi korona, ditambah lagi kerja sama yang dilakukan dengan Cina untuk mendatangkan alat-alat kesehatan dan obat-obatan serta secara global didukung oleh cuaca yang mulai panas," tulis Lucky dalam risetnya, Kamis (26/3/2020).
Dia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama dan kedua tahun ini akan lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun dengan langkah pemerintah yang memberikan insentif fiskal dan pelonggaran kebijakan moneter sudah cukup tepat untuk menopang penurunan tersebut.
Beberapa sektor diuntungkan dengan kondisi saat ini seperti sektor telekomunikasi, farmasi dan konsumsi sehingga layak untuk dilirik investor.
Kendati demikian, tahun ini sekuritas ini memperkirakan pertumbuhan laba emiten akan tertekan 2%-4%. IHSG sampai akhir tahun diprediksi akan tumbuh hingga posisi 5.650 poin.
"Kami merekomendasikan saham-saham dengan beta tinggi atau saham yang berkorelasi cukup tinggi dengan indeks, sebagai antisipasi rally setelah krisis teratasi," tandasmya.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular