Pengembang Setop Pembangunan Properti Cegah Virus Corona?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 March 2020 14:36
Emiten properti mulai memitigasi risiko pencegahan penularan COVID-19 dengan menghentikan sementara proyek properti yang sedang berjalan.
Foto: ilustasi perumahn (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti mulai memitigasi risiko pencegahan penularan COVID-19 mempertimbangkan pengerjaan proyek properti yang sedang berjalan. Hal ini dilakukan Grup Ciputra melalui PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Intiland Tbk (DILD).

Data terkini yang disampaikan Pemerintah, jumlah pasien terinfeksi virus Corona di tanah air sudah mencapai 790 orang, 58 di antaranya meninggal dan 31 orang berhasil pulih.

Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk (DILD), Theresia Rustandi menyatakan, perseroan terus mencermati dan mengikuti perkembangan situasi darurat akibat pandemi Covid-19.

"Kami terus berkoordinasi dengan intensif bersama pihak-pihak terkait termasuk kontraktor untuk secara bersama-sama mencari solusi terbaik mengenai pengembangan konstruksi proyek," terang Theresia, saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (26/3/2020).

Namun, kata Theresia, akibat dampak dari wabah Corona, perseroan masih mengkaji mengenai kemungkinan pemangkasan target pra penjualan (marketing sales) yang ditetapkan sejak awal tahun.



Hanya saja, permintaan untuk survei proyek properti konsumen pasti akan berkurang drastis seiring dengan adanya kebijakan pembatasan sosial dan bekerja dari rumah.

"Kami belum tahu sampai seberapa panjang dan besar dampak kasus ini. Kami terus melakukan kajian dan analisa secara mendalam untuk mengukur dampak kasus ini terhadap operasional usaha," terangnya.

"Saat ini kami fokus dulu pada upaya untuk membantu pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19 lewat protokol dan kebijakan di seluruh properti kami," pungkas dia.

Hal senada juga dilakukan emiten properti Grup Ciputra. Head of Investor Relations & Corporate Finance Ciputra Development, Aditya Ciputra Sastrawinata menjelaskan, Ciputra sudah menempuh protokol kebijakan untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19

"Ciputra Group terus berkomitmen untuk memenuhi semua kewajiban kewajiban kami sebagai developer, seperti utang bangun ke konsumen dan utang bayar ke kontraktor. Tentunya di semua proyek kami sudah mengambil langkah langkah aktif dan meng-implementasi prosedur prosedur dalam rangka mengurangi risiko penyebaran Covid-19," kata Aditya, kepada CNBC Indonesia, Kamis (26/3/2020).

Pada tahun ini, pra penjualan atau marketing sales Ciputra diproyeksikan akan tumbuh 9% dari tahun menjadi Rp 6,7 triliun dari capaian tahun 2019 sebesar Rp 6,1 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar 53% dikontribusi dari segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang memanfaatkan skema LTV.


Menurut Aditya, katalis positif yang akan mendorong peningkatan penjualan antara lain segmen pasar pembeli rumah pertama atau end user, terutama perumahan dengan harga di bawah Rp 2 miliar yang terus mengalami peningkatan permintaan setiap tahunnya.

"Kita fokus rumah itu harganya di bawah 2 miliar dan tipenya juga tipe perumahan, karena kami merasa market perumahan jauh lebih kuat dibandingkan dengan market apartemen," kata dia menjelaskan.

Sepanjang tahun ini, perusahaan dengan kode saham CTRA ini mengalokasikan belanja modal Rp 1 triliun - Rp 1,5 triliun untuk menambah cadangan lahan (land bank), investasi infrastruktur properti dan mall di Surabaya dan Jakarta. Sumber belanja modal akan dari pinjaman bank dan kas internal.


[Gambas:Video CNBC]



Catatan:
Judul artikel ini mengalami perubahan, dari sebelumnya "Pengembang Setop Pembangunan Properti Cegah Virus Corona". Hingga saat ini belum ada pengerjaan proyek yang dihentikan pengembang dan tidak memiliki rencana untuk menghentikan kontruksi proyek namun akan terus memantau perkembangan sesuai aturan pemerintah.
(hps/hps) Next Article Taipan Properti & Direkturnya Jual Lagi Saham Intiland

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular