
Simak! Deretan Sektor Emiten yang Tahan Paparan COVID-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (COVID-19) menjadi momok menakutkan yang membuat pelaku pasar melakukan aksi jual di pasar saham global, tak terkecuali pasar saham RI.
Ketidakpastian yang tinggi dan panik jual inilah yang menyebabkan hampir seluruh bursa saham global terjungkal.
Mengacu data BEI, sejak awal tahun hingga 24 Maret 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 37,49% senada dengan ambrolnya bursa saham di Asia Tenggara seperti bursa saham Filipina, melemah 38,91%. Diikuti pelemahan bursa Thailand 34,37% dan Bursa Vietnam anjlok 31,40%.
Namun demikian, di tengah pandemi COVID-19, Investment & Product Specialist PT BNP Paribas Asset Management Franky Rivan mengungkapkan masih ada sejumlah sektor yang tahan banting dari virus corona.
Dalam riset yang dipublikasikan dan diterima CNBC Indonesia, Franky menyebutkan ada empat sektor yang secara relatif kurang terdampak dari isu wabah COVID-19. Keempat sektor tersebut antara lain Healthcare (kesehatan), Telco (telekomunikasi), Poultry (pakan ternak), dan Consumer Staples (konsumer pokok).
Menurut dia, sektor kesehatan dapat diuntungkan dengan meningkatnya penjualan obat dan permintaan medical check-up masyarakat dalam mengantisipasi COVID-19.
Hal ini misalnya direspons positif dengan menguatnya saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) pada perdagangan Kamis (26/3/2020) sebesar 23,08% ke posisi Rp 1.280 per saham. Diikuti oleh PT Indofarma Tbk (INAF) yang naik 23,30% ke posisi Rp 1.085 per saham.
Lainnya, catat Franky adalah sektor telekomunikasi yang diuntungkan dengan meningkatnya permintaan data seiring dengan naiknya jumlah orang yang bekerja dan belajar dari rumah.
Saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) misalnya, naik 20,92% ke level Rp 295 per saham disusul PT Indosat Tbk (ISAT) yang naik 12,08% ke posisi Rp 1.345 per saham. Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) hari ini sesi I, juga ditutup melesat 14,89%, sementara saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik 12%.
Sementara itu, kata dia, sektor lainnya yang juga cukup tahan banting dari wabah ini adalah sektor poultry dan consumer staples dengan stabil/cenderung meningkatnya permintaan bahan pokok selama wabah.
Hal ini terlihat dari menguatnya saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) sebesar 10,30% ke posisi Rp 910 per saham. Saham emiten konsumer lain, mengacu data BEI, juga menguat hari ini misalnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melesat 19,80%, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) meroket 19,82%.
Namun demikian, BNP Paribas juga menyebutkan ada beberapa sektor yang cukup terdampak dari wabah virus corona jenis baru ini, antara lain perbankan, ritel, properti, konsumer, komoditas, konstruksi dan media.
"Dengan pertimbangan horison investasi jangka panjang, BNP Paribas, akan tetap memposisikan eksposur di sektor defensif dan perusahaan-perusahaan big caps," paparnya.
(tas/tas) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
