China Setop Impor Batu Bara, Penjualan BUMI Masih Normal

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 March 2020 13:06
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengaku tidak khawatir dengan keputusan tersebut dan memastikan penjualan kuartal I-2020 masih normal.
Foto: Wahyu Daniel
Jakarta, CNBC Indonesia- Merebaknya virus corona atau COVID-19 ke hampir seluruh penjuru dunia membuat dunia usaha khawatir, salah satunya sektor batu bara. Pasalnya pemerintah China memutuskan untuk menutup permintaan dengan menutup pasar spotnya hingga 1 April 2020.

Meski ada keputusan tersebut, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengaku tidak khawatir dengan keputusan tersebut dan memastikan penjualan kuartal I-2020 masih normal. Emiten batu bara ini masih mencatat kenaikan penjualan batubara 9% pada Januari-Februari 2020, atau sebesar 14,3 juta ton, dibandingkan periode yang sama 2019 sebanyak 13,1 juta ton.

"Bumi Rerosurces tidak hanya ekspor ke China, dan kami melakukan diversifikasi pasar ekspor," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Dileep Srivastava saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (23/03/2020).


Untuk penjualan Maret diperkirakan jumlahnya hampir sama dengan Januari dan Februari 2020. Dileep mengatakan dalam merespon situasi terkini, perusahaan tetap akan melakukan peninjauan penjualan pada April 2020 akan dampak virus corona dan perubahan kebijakan.

"Setelah itu jika perlu ada ada penyesuaian, maka akan dilakukan," kata Dileep.

Saat ini 70% penjualan BUMI mengandalkan pasar ekspor. Dia memperkirakan harga batu bara sekitar US$ 60-70 per ton, sementara harga minyak justru bisa ambles hingga US$ 20 per barel.

"Sekitar 20-30% cost produksi kami adalah bahan bakar, apabila kami bisa mendapatkan impor bahan bakar maka seharusnya bisa mengurangi biaya," kata Dileep.

Perusahaan dengan tambang batu bara terbesar ini juga menyambut positif pencabutan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 82 Tahun 2017 tentang Penggunaan Asuransi dan Kapal Nasional Untuk Ekspor dan Impor Komoditas Tertentu. Artinya ketentuan yang mewajibkan penggunaan kapal nasional untuk ekspor batu bara akan dihapuskan.


"Saya mendengar kewajiban ekspor menggunakan kapal nasional sudah ditinjau ulang dan dicabut, tentu hal ini menjadi positif buat kami," kata Dileep.

Dia mengatakan sebagai perusahaan batu bara yangekspornya berbasis Free on Board (FOB), BUMI memastikan kliennya tidak mengalami kesulitan dalam menerima batu bara.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Video: Private Placement Lagi, Utang BUMI Lunas?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular