Euro Sudah Nyaris Rp 17.000, Rupiah Terlemah Sejak 2018

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 March 2020 11:16
Akhir pekan lalu, rupiah berada di posisi terlemah terhadap euro sejak 2018.
Ilustrasi Euro (REUTERS/Thomas Hodel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap euro dalam tren melemah. Akhir pekan lalu, rupiah berada di posisi terlemah terhadap euro sejak 2018.

Pada perdagangan Jumat (20/3/2020), EUR 1 dibanderol Rp 16.970 kala penutupan pasar spot. Rupiah melemah tipis 0,03% dibandingkan posisi hari sebelumnya dan menyentuh titik terlemah sejak November 2018.

Namun sepanjang pekan lalu, rupiah melemah hingga 4,05% di hadapan mata uang Benua Biru. Secara year-to-date, rupiah ambles 8,99%.




Berikut kurs euro terhadap rupiah di sejumlah bank nasional pada pukul 11:00 WIB:
 

Bank

Harga Beli

Harga Jual

Bank BNI

Rp 17.327

Rp 18.047

Bank BRI

Rp 17.202,88

Rp 17.878,85

Bank Mandiri

Rp 16.748

Rp 17.678

Bank BTN

Rp 17.128

Rp 17.976

Bank BCA

Rp 17.538

Rp 18.152

CIMB Niaga

Rp 17.495

Rp 17.620

Bank Panin

Rp 17.533,26

Rp 18.174,7


Rupiah masih lesu di hadapan euro, padahal Eropa kini sedang jadi pusat perhatian. Penyebaran virus corona di Eropa begitu luas.

Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pukul 10:43 WIB, kasus corona di Italia kian bertambah menjadi 59.138 dengan korban jiwa 5.476 orang. Korban meninggal akibat corona di Italia adalah yang tertinggi di dunia, sudah melampaui China.


Namun mengapa rupiah tidak bisa menguat di hadapan euro? Indonesia punya pekerjaan rumah yang tidak kunjung rampung yaitu defisit transaksi berjalan (current account deficit). Akibatnya, rupiah begitu tergantung dari pasokan 'darah' investasi portofolio di sektor keuangan alias hot money. Apakah itu saham, obligasi, dan aset-aset keuangan lainnya.

Sekarang arus hot money sedang mampet karena investor khawatir akan risiko resesi. Sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu, investor asing membukukan jual bersih (net sell) Rp 10,24 triliun di pasar saham. Sementara di pasar obligasi pemerintah, kepemilikan asing berkurang Rp 87,92 triliun selama 2 Januari-18 Maret. Dengan transaksi berjalan yang masih defisit sementara tidak ada pasokan hot money, sangat wajar rupiah terus melemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]




(aji/aji) Next Article Trading Forex: Euro Melesat Naik ke Level Tertinggi Sepekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular