Rupiah Terus 'Dibuang', Bisa Tembus Rp 16.500/US$?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 March 2020 09:42
Rupiah Tersandera CAD
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sementara dari dalam negeri, rupiah terpukul karena Indonesia tidak kunjung menyelesaikan pekerjaan rumah bernama defisit transaksi berjalan (current account deficit). Pada 2019, defisit transaksi berjalan Indonesia adalah -2,72% dari Produk Domestik Bruto (PDB).



Transaksi berjalan menggambarkan pasokan devisa dari ekspor-impor barang dan jasa. Pasokan devisa dari pos ini dipandang lebih berjangka panjang ketimbang investasi portofolio di sektor keuangan alias hot money yang bisa datang dan pergi sesuka hati. Oleh karena itu, transaksi berjalan bisa menopang stabilitas nilai tukar mata uang dalam jangka panjang.


Tahun ini, sepertinya tekanan terhadap transaksi berjalan akan datang dari kelesuan ekspor. Pasalnya, harga dua komoditas andalan ekspor Indonesia yaitu batu bara dan minyak sawit mentah (CPO) sedang jatuh. Secara YTD, harga batu bara dan CPO ambrol masing-masing -25,03% dan -3,33%.

Refinitiv


Pada 2019, nilai batu bara menyumbang 11,27% dari total ekpsor Indonesia dan berada di posisi pertama. Kedua adalah CPO dengan kontribusi 9,29%.



Harga batu bara dan CPO anjlok tidak lepas dari dampak penyebaran virus corona yang sudah disebutkan sebelumnya. Kala perekonomian dunia terancam stagnan, bahkan mengkerut, permintaan akan komoditas tentu berkurang sehingga harga bergerak ke selatan.

"Fundamental Indonesia dan cadangan devisa memang membaik sejak akhir 2018, tetapi ketergantungan terhadap portofolio untuk membiayai defisit transaksi berjalan membuat rupiah 'tersandera' oleh sentimen eksternal. Ini membuat kami masih menempatkan obligasi berbasis rupiah di posisi underweight. Kurs rupiah terhadap dolar AS bisa saja menuju ke Rp 16.500/US$ dalam waktu dekat jika arus modal keluar (capital outflows) terus meningkat," sebut riset Citi.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular