
369 Positif Corona di RI, Jokowi Belum Pilih Opsi Lockdown
Annisatul Umah, CNBC Indonesia
21 March 2020 10:13

Bila pemerintah betul-betul mengambil opsi itu, bagaimana sikap dari pelaku usaha?
Kepala divisi Marketing Communication PT Isuzu Astra Motor Indonesia Attias Asril menyebut bakal mengikuti anjuran pemerintah. Namun, ia meminta syarat agar sektor otomotif tidak kelabakan dalam memenuhi permintaan konsumen.
"Kita mau nggak mau ya karena kan namanya kebijakan, aturan mau nggak mau harus dilakukan. Kita berharapnya pemerintah mestinya jauh-jauh hari jika bicarakan lockdown. (Karena) Memikirkan masa produksi," katanya kepada CNBC Indonesia.
Hingga saat ini, baik proses produksi di pabrik maupun pegawai yang bekerja di kantor belum diterapkan aturan perubahan soal cara kerja. Yakni mulai pukul 07.30-16.30 WIB. Namun, Attias menyebut manajemen sudah memikirkan imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah.
"(Produksi) masih normal sih. masih sama untuk office, bengkel terus penjualan after sales masih sama. Masih jalan normal. (Sekarang) iya kita lagi mempertimbangkan karena kita ikuti perkembangan kan. Hari ini lah manajemen juga lagi membicarakan gimana untuk next step," sebutnya.
Selain itu, sektor tekstil juga mengaku sudah merespon perkembangan. Wakil Direktur Utama PT Pan Brothers Tbk Anne Patricia juga menyebut sejumlah protokol sudah dijalankan dalam menunjang proses produksi.
"Tetap produksi dengan implementasi strict protocol dalam work place. Juga sosialisasi higienis pekerja dan keluarga. Termasuk social distance. Di dalam lingkungan bekerja di dalam dan luar work place," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (17/3).
Lalu mengenai opsi lockdown yang bisa diambil pemerintah, Anne menyebut siap mengikuti aturan tersebut. Meski ia mengaku ragu keputusan tersebut bakal jadi diambil.
"Ya kalau full lock down harus berhenti. Tapi saya yakin pemerintah tidak akan lakukan itu," sebutnya.
Sementara itu, industri masker, Ketua Indonesian Nonwoven Association (INWA) Billy Hidjaja juga bakal mengikuti aturan pemerintah. "(Jika lockdown) kita mengikuti kebijakan pemerintah. Kita tidak produksi masker," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (hps/hps)
Kepala divisi Marketing Communication PT Isuzu Astra Motor Indonesia Attias Asril menyebut bakal mengikuti anjuran pemerintah. Namun, ia meminta syarat agar sektor otomotif tidak kelabakan dalam memenuhi permintaan konsumen.
"Kita mau nggak mau ya karena kan namanya kebijakan, aturan mau nggak mau harus dilakukan. Kita berharapnya pemerintah mestinya jauh-jauh hari jika bicarakan lockdown. (Karena) Memikirkan masa produksi," katanya kepada CNBC Indonesia.
"(Produksi) masih normal sih. masih sama untuk office, bengkel terus penjualan after sales masih sama. Masih jalan normal. (Sekarang) iya kita lagi mempertimbangkan karena kita ikuti perkembangan kan. Hari ini lah manajemen juga lagi membicarakan gimana untuk next step," sebutnya.
Selain itu, sektor tekstil juga mengaku sudah merespon perkembangan. Wakil Direktur Utama PT Pan Brothers Tbk Anne Patricia juga menyebut sejumlah protokol sudah dijalankan dalam menunjang proses produksi.
"Tetap produksi dengan implementasi strict protocol dalam work place. Juga sosialisasi higienis pekerja dan keluarga. Termasuk social distance. Di dalam lingkungan bekerja di dalam dan luar work place," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (17/3).
Lalu mengenai opsi lockdown yang bisa diambil pemerintah, Anne menyebut siap mengikuti aturan tersebut. Meski ia mengaku ragu keputusan tersebut bakal jadi diambil.
"Ya kalau full lock down harus berhenti. Tapi saya yakin pemerintah tidak akan lakukan itu," sebutnya.
Sementara itu, industri masker, Ketua Indonesian Nonwoven Association (INWA) Billy Hidjaja juga bakal mengikuti aturan pemerintah. "(Jika lockdown) kita mengikuti kebijakan pemerintah. Kita tidak produksi masker," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (hps/hps)
Pages
Most Popular