
369 Positif Corona di RI, Jokowi Belum Pilih Opsi Lockdown
Annisatul Umah, CNBC Indonesia
21 March 2020 10:13

Presiden Jokowi akhirnya memang tidak memilih opsi lockdown untuk menekan penyebaran virus corona (Covid-19), namun melalui tes cepat massal (rapid test). Jokowi meminta jajarannya untuk segera melakukan rapid test dengan cakupan yang lebih besar untuk mendeteksi dini pasien yang kemungkinan terpapar Covid-19.
Lebih lanjut Jokowi menyebut opsi ini telah sukses diterapkan di Korea Selatan (Korsel). Hal tersebut ditegaskan Jokowi kala memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan laporan tim Gugus Tugas Covid-19 melalui video conference di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Segera lakukan rapid tes. Tes cepat dengan cakupan yang lebih besar agar deteksi dini, kemungkinan awal seorang terpapar Covid-19 bisa kita lakukan," tegas Jokowi, Kamis (19/3/2002).
Jokowi meminta agar tempat untuk melakukan tes Covid-19 bisa diperbanyak. Tes ini akan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan terkait, tak terkecuali lembaga riset maupun perguruan tinggi.
"Saya minta rapid test terus diperbanyak dan juga diperbanyak di tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan rumah sakit baik pemerintah, milik BUMN, pemerintah daerah, rumah sakit milik TNI, Polri, dan swasta yang mendapatkan rekomendasi Kementerian Kesehatan," pintanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta agar jajarannya bisa segera menyiapkan protokol kesehatan yang sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat. Apalagi, pemeriksaan dalam jumlah besar akan segera dilakukan.
"Ini penting sekali. Terkait dengan hasil rapid test ini apakah karantina mandiri, self isolation, ataupun memerlukan layanan rumah sakit. Protokol kesehatan lebih jelas," kata Jokowi. (hps/hps)
Lebih lanjut Jokowi menyebut opsi ini telah sukses diterapkan di Korea Selatan (Korsel). Hal tersebut ditegaskan Jokowi kala memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan laporan tim Gugus Tugas Covid-19 melalui video conference di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Segera lakukan rapid tes. Tes cepat dengan cakupan yang lebih besar agar deteksi dini, kemungkinan awal seorang terpapar Covid-19 bisa kita lakukan," tegas Jokowi, Kamis (19/3/2002).
"Saya minta rapid test terus diperbanyak dan juga diperbanyak di tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan rumah sakit baik pemerintah, milik BUMN, pemerintah daerah, rumah sakit milik TNI, Polri, dan swasta yang mendapatkan rekomendasi Kementerian Kesehatan," pintanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta agar jajarannya bisa segera menyiapkan protokol kesehatan yang sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat. Apalagi, pemeriksaan dalam jumlah besar akan segera dilakukan.
"Ini penting sekali. Terkait dengan hasil rapid test ini apakah karantina mandiri, self isolation, ataupun memerlukan layanan rumah sakit. Protokol kesehatan lebih jelas," kata Jokowi. (hps/hps)
Next Page
Respons Lockdown dari Pengusaha
Pages
Most Popular