
Minim Katalis, IHSG Susah Bergerak ke Zona Hijau
Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 March 2020 08:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih belum berpotensi mengalami penguatan. Belum ada sentimen positif dan secara teknikal belum menunjukkan tanda-tanda adanya potensi menguat.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan harga minyak dunia mengalami penurunan, baik WTI maupun Brent hingga 25%. Saat ini futures sedang berada di level terendah dalam kurun waktu hampir 2 decade setelah sebelumnya Arab Saudi memberikan isyarat bahwa akan terjadi perang harga dengan Rusia.
Sementara itu dari dalam negeri, pemerintah kembali berencana mengeluarkan kebijakan stimulus fiskal jilid III. Sri Mulyani mengatakan bahwa dirinya menyiapkan stimulus sebesar $ 1.8 miliar untuk menjaga perekonomian Indonesia dari krisis. Ekonomi saat ini akan berpotensi melemah dan akan tumbuh diantara 4.5% - 4.7%, dan merupakan yang terlemah sejak 2009 lalu.
Sementara itu Reliance Sekuritas Indonesia mengatakan AS kembali merencanakan pemberian stimulus sebesar $1.2 Triliun yang bertujuan untuk mencegah dampak buruk dari krisis yang tampaknya akan menjerumuskan banyak ekonomi dunia ke dalam resesi. Investor menanti data inflasi d Eropa, Kebijakan bank sentral Australia dan Data pengangguran di AS.
Kemudian, investor terus menimbang dampak stimulus fiskal dan moneter untuk melawan efek dari pandemi coronavirus. Negara-negara terus meningkatkan langkah-langkah untuk membatasli penyebaran virus dengan menutup beberapa daerah dan mempekerjakan karyawan di rumah.
Dari segi teknikal, pergerakan IHSG kembali melemah secara teknikal break out support FR161.8% di kisaran 4362 dan berpotensi menguji support selanjutnya di kisaran 4200 yang juga menjadi support lower bollinger bands.
Indikator Stochastic gagal mengkonfirmasi menjadi pola golden-cross yang sempat crossing di area oversold dan RSI yang bergerak menjenuh pada momentum bearish di area yang sangat rendah pada oscillatornya. Sehingga peluang rebound IHSG masih belum terlihat dan potensi pelemahan lanjutan apabila tidak mampu break out kembali diatas 4.362.
Panin Sekuritas menyarankan wait and see karena sentimen eksternal juga masih belum mendukung, dan tidak ada indikator teknikal yang menunjukkan bahwa IHSG sudah memasuki masa jenuh jual tersebut.
Penutupan pasar tepat pada support 4.330, yang mana sebelumnya berhasil ditembus juga, maka, belum waktunya untuk akumulasi saham-saham blue chips karena volatilitas masih sangat tinggi.
IHSG hari ini diprediksi masih bergerak melemah dengan kisaran support di 4.200 dan resisten di 4.500.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan harga minyak dunia mengalami penurunan, baik WTI maupun Brent hingga 25%. Saat ini futures sedang berada di level terendah dalam kurun waktu hampir 2 decade setelah sebelumnya Arab Saudi memberikan isyarat bahwa akan terjadi perang harga dengan Rusia.
Sementara itu dari dalam negeri, pemerintah kembali berencana mengeluarkan kebijakan stimulus fiskal jilid III. Sri Mulyani mengatakan bahwa dirinya menyiapkan stimulus sebesar $ 1.8 miliar untuk menjaga perekonomian Indonesia dari krisis. Ekonomi saat ini akan berpotensi melemah dan akan tumbuh diantara 4.5% - 4.7%, dan merupakan yang terlemah sejak 2009 lalu.
Sementara itu Reliance Sekuritas Indonesia mengatakan AS kembali merencanakan pemberian stimulus sebesar $1.2 Triliun yang bertujuan untuk mencegah dampak buruk dari krisis yang tampaknya akan menjerumuskan banyak ekonomi dunia ke dalam resesi. Investor menanti data inflasi d Eropa, Kebijakan bank sentral Australia dan Data pengangguran di AS.
Kemudian, investor terus menimbang dampak stimulus fiskal dan moneter untuk melawan efek dari pandemi coronavirus. Negara-negara terus meningkatkan langkah-langkah untuk membatasli penyebaran virus dengan menutup beberapa daerah dan mempekerjakan karyawan di rumah.
Dari segi teknikal, pergerakan IHSG kembali melemah secara teknikal break out support FR161.8% di kisaran 4362 dan berpotensi menguji support selanjutnya di kisaran 4200 yang juga menjadi support lower bollinger bands.
Indikator Stochastic gagal mengkonfirmasi menjadi pola golden-cross yang sempat crossing di area oversold dan RSI yang bergerak menjenuh pada momentum bearish di area yang sangat rendah pada oscillatornya. Sehingga peluang rebound IHSG masih belum terlihat dan potensi pelemahan lanjutan apabila tidak mampu break out kembali diatas 4.362.
Panin Sekuritas menyarankan wait and see karena sentimen eksternal juga masih belum mendukung, dan tidak ada indikator teknikal yang menunjukkan bahwa IHSG sudah memasuki masa jenuh jual tersebut.
Penutupan pasar tepat pada support 4.330, yang mana sebelumnya berhasil ditembus juga, maka, belum waktunya untuk akumulasi saham-saham blue chips karena volatilitas masih sangat tinggi.
IHSG hari ini diprediksi masih bergerak melemah dengan kisaran support di 4.200 dan resisten di 4.500.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular