Permintaan Tinggi, Kimia Farma Pasok 4,7 Juta Masker di Maret

Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 March 2020 14:05
Jumlah ini untuk menunjang tingkat permintaan pasar atas masker yang sangat tinggi belakangan ini.
Foto: Sejumlah anak memakai masker bauatannya sendiri dari ketras. AP/Mahesh Kumar A
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyebutkan pada Maret 2020 akan memasok sebanyak 4,7 juta lembar masker langsung ke gerai ritel atau apotik milik perseroan. Jumlah ini untuk menunjang tingkat permintaan pasar atas masker yang sangat tinggi belakangan ini.

Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan jumlah pasokan ini juga sangat bergantung pada jumlah produksi dari produsen masker dalam negeri saat ini.

"Karena supply kita juga bergantung oleh produsen. Sebagai informasi pada bulan Februari kami mendistribusikan 8,7 juta pcs masker. Untuk sampai dengan akhir bulan (Maret) kami mendistribusikan 4,7 juta pcs masker," kata Verdi kepada CNBC Indonesia, Selasa (17/3/2020).


Hingga saat ini perusahaan masih belum memiliki fasilitas untuk memproduksi masker sendiri, sehingga masih harus bergantung pada produsen dalam negeri. Seperti contohnya dari pelat merah sendiri yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/RNI melalui anak usahanya.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan informasi soal stok masker yang diproduksi oleh BUMN. Erick mengatakan, kendala saat ini ialah bahan baku untuk masker yang biasanya diandalkan dari China.

Oleh karena itu, BUMN akan memproduksi 6 juta masker pada April mendatang guna mengantisipasi penyebaran virus corona di Tanah Air. Hingga saat ini 134 orang positif terinfeksi corona dan 5 orang meninggal.

Erick menegaskan, jumlah produksi 6 juta masker tersebut hanya dari pabrikan BUMN. "Hanya dari BUMN saja. Yang kita akan produksi 6 juta, bahan bakunya masih ada. Makanya kemarin saya bilang kalau [bahan baku dari ] China habis kita cari Eropa, sekarang Eropa mulai kejadian seperti ini ya kita mesti cari di India atau dari ini..Makanya ke depan masalah bahan baku masker ini yang kertas kecil itu kita kalau bisa buat sendiri kenapa tergantung negara lain," tegas Erick, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (11/3/2020).

[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Semua Obat Sirup Ditarik, Bagaimana Nasib Kimia Farma (KAEF)

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular