
BPJS Siapkan Rp 8 T untuk Borong Saham, Dapen Siap Belanja
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 March 2020 08:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik sudah tertekan dalam tahun ini, secara year to date Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terkoreksi 25,54%. Dampak dari wabah virus corona atau Covid-19 dikhawatirkan akan membuat ekonomi dunia masuk ke jurang resesi.
Kejatuhan dalam IHSG bagi embaga keuangan pengelola dana nasabah, seperti dana pensiun dinilai sebagai peluang untuk membeli saham-saham yang dengan valuasi relatif murah. Ancang-ancang untuk membeli saham-saham murah tersebut sudah mulai diwacanakan, sekaligus untuk membantu IHSG tidak terpuruk terlalu dalam.
Pengelola dana pensiun terbesar di Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan, menyatakan bakal mengalokasikan Rp 6 triliun hingga Rp 8 triliun untuk diinvestasikan di instrumen saham pada tahun ini.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto mengatakan, di tengah kondisi pasar saham yang sekarang terkoreksi, justru menjadi momentum yang tepat bagi BPJS beserta Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) serta Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) masuk ke pasar saham.
"Momen seperti ini bisa dimanfaatkan untuk membeli barang bagus dengan harga yang murah. Tentunya dengan tetap memastikan terlebih dahulu kondisi fundamental dari emiten", kata Agus di sela acara Pembukaan Perdagangan BEI oleh Investor Pengelola Dana Publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (16/3/2020)
Menurut Agus, terhitung sejak periode Januari hingga Februari 2020, BPJS sudah melakukan transaksi Rp 20 triliun, dengan rincian Rp 10 triliun beli dan Rp 10 triliun jual.
"Kami mengevaluasi terus berapa besaran yang kami alokasikan. Kemudian kita lihat dari anggaran kita, saat ini ada sekitar Rp 8 triliun." ungkapnya.
Hingga Desember 2019, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan dana kelolaan mencapai Rp 431,6 triliun. Dana kelolaan tersebut dialokasikan pada instrumen fixed income (Deposito dan Surat Utang ) 71,4%, Saham 19,09%, Reksadana 9.34%, dan sisanya pada investasi langsung (properti dan penyertaan).
Instrumen saham, kata dia, merupakan salah satu instrumen investasi yang bertujuan untuk mendapatkan return yang optimal dalam jangka panjang. Saat ini kepemilikan saham BPJS Ketenagakerjaan mayoritas merupakan saham kategori blue chip pada Index LQ45 dan mayoritas juga merupakan saham-saham BUMN.
Kejatuhan dalam IHSG bagi embaga keuangan pengelola dana nasabah, seperti dana pensiun dinilai sebagai peluang untuk membeli saham-saham yang dengan valuasi relatif murah. Ancang-ancang untuk membeli saham-saham murah tersebut sudah mulai diwacanakan, sekaligus untuk membantu IHSG tidak terpuruk terlalu dalam.
Pengelola dana pensiun terbesar di Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan, menyatakan bakal mengalokasikan Rp 6 triliun hingga Rp 8 triliun untuk diinvestasikan di instrumen saham pada tahun ini.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto mengatakan, di tengah kondisi pasar saham yang sekarang terkoreksi, justru menjadi momentum yang tepat bagi BPJS beserta Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) serta Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) masuk ke pasar saham.
"Momen seperti ini bisa dimanfaatkan untuk membeli barang bagus dengan harga yang murah. Tentunya dengan tetap memastikan terlebih dahulu kondisi fundamental dari emiten", kata Agus di sela acara Pembukaan Perdagangan BEI oleh Investor Pengelola Dana Publik di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (16/3/2020)
Menurut Agus, terhitung sejak periode Januari hingga Februari 2020, BPJS sudah melakukan transaksi Rp 20 triliun, dengan rincian Rp 10 triliun beli dan Rp 10 triliun jual.
"Kami mengevaluasi terus berapa besaran yang kami alokasikan. Kemudian kita lihat dari anggaran kita, saat ini ada sekitar Rp 8 triliun." ungkapnya.
Hingga Desember 2019, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan dana kelolaan mencapai Rp 431,6 triliun. Dana kelolaan tersebut dialokasikan pada instrumen fixed income (Deposito dan Surat Utang ) 71,4%, Saham 19,09%, Reksadana 9.34%, dan sisanya pada investasi langsung (properti dan penyertaan).
Instrumen saham, kata dia, merupakan salah satu instrumen investasi yang bertujuan untuk mendapatkan return yang optimal dalam jangka panjang. Saat ini kepemilikan saham BPJS Ketenagakerjaan mayoritas merupakan saham kategori blue chip pada Index LQ45 dan mayoritas juga merupakan saham-saham BUMN.
Next Page
Dana Kelolaan Dapen Capai Rp 289 T
Pages
Most Popular