
Nyaris Kena Trading Halt, IHSG Ambles Lebih Dari 4%
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 March 2020 16:44

Stimulus fiskal yang diumumkan oleh pemerintah pada Jumat juga belum mampu mengangkat kinerja bursa pada hari ini. Stimulus tersebut terdiri dari:
"Itu Rp 125 triliun sendiri (tambahan defisit). Belanja tidak direm tapi penerimaan turun. Kita akan lihat APBN memberikan dampak suportif kepada ekonomi hampir 0,8% PDB," kata Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, dalam konferensi pers di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Setelah pengumuman tersebut, IHSG yang sebelumnya ambles lebih dari 5% perlahan bangkit, dan mengahiri perdagangan Jumat dengan menguat 0,24%.
Tetapi pada hari ini, IHSG kembali terperosok ke zona merah, hal tersebut menunjukkan sentimen pelaku pasar masih belum bagus meski pemerintah sudah menggelontorkan stimulus.
Sebelumya di awal bulan ini Bank Indonesia (BI) memberi stimulus moneter dengan mengeluarkan lima langkah kebijakan. Yang pertama BI meningkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan atau triple intervention, yang kedua menurunkan GWM valas untuk bank umum, dari 8% menjadi 4% dari DPK.
Kemudian yang ketiga yang ketiga, BI menurunkan GWM untuk rupiah 50 bps yang berlaku 1 April 2020 selama 9 bulan. GWM tersebut ditujukan untuk mempermudah bank untuk pembiayaan ekspor dan impor.
Yang keempat, BI memperluas cakupan underlying transaksi bagi investor asing dalam lindung nilai. Dan yang kelima, BI menegaskan investor global dapat menggunakan bank kustodi baik global maupun domestik untuk kegiatan investasi di Indonesia.
Tujuan lima kebijakan tersebut juga sama, agar roda perekonomian terus berputar saat terjadinya pandemi COVID-19.
Sayangnya baik stimulus fiskal maupun moneter tersebut kurang ampuh meredakan kecemasan pelaku pasar akan pandemi COVID-19, dampaknya sejak awal tahun atau secara year-to-date IHSG ambles lebih dari 25%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
- Relaksasi Pajak Penghasilan (PPh) 21 melalui skema Ditanggung Pemerintah (DTP) kepada seluruh sektor industri pengolahan. Diberlakukan selama enam bulan untuk karyawan dengan gaji di bawah Rp 200 juta/bulan.
- Relaksasi PPh 22 impor untuk 19 sektor di industri pengolahan dan Kemudahan Impor untuk Tujuan Ekspor (KITE). Berlaku selama enam bulan.
- Relaksasi PPh 25 dengan bentuk pengurangan pajak korporasi sebesar 30% untuk industri pengolahan. Berlaku selama enam bulan.
- Relaksasi restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berupa bebas audit dan tanpa plafon untuk 19 industri tertentu selama enam bulan.
"Itu Rp 125 triliun sendiri (tambahan defisit). Belanja tidak direm tapi penerimaan turun. Kita akan lihat APBN memberikan dampak suportif kepada ekonomi hampir 0,8% PDB," kata Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, dalam konferensi pers di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Setelah pengumuman tersebut, IHSG yang sebelumnya ambles lebih dari 5% perlahan bangkit, dan mengahiri perdagangan Jumat dengan menguat 0,24%.
Tetapi pada hari ini, IHSG kembali terperosok ke zona merah, hal tersebut menunjukkan sentimen pelaku pasar masih belum bagus meski pemerintah sudah menggelontorkan stimulus.
Sebelumya di awal bulan ini Bank Indonesia (BI) memberi stimulus moneter dengan mengeluarkan lima langkah kebijakan. Yang pertama BI meningkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan atau triple intervention, yang kedua menurunkan GWM valas untuk bank umum, dari 8% menjadi 4% dari DPK.
Kemudian yang ketiga yang ketiga, BI menurunkan GWM untuk rupiah 50 bps yang berlaku 1 April 2020 selama 9 bulan. GWM tersebut ditujukan untuk mempermudah bank untuk pembiayaan ekspor dan impor.
Yang keempat, BI memperluas cakupan underlying transaksi bagi investor asing dalam lindung nilai. Dan yang kelima, BI menegaskan investor global dapat menggunakan bank kustodi baik global maupun domestik untuk kegiatan investasi di Indonesia.
Tujuan lima kebijakan tersebut juga sama, agar roda perekonomian terus berputar saat terjadinya pandemi COVID-19.
Sayangnya baik stimulus fiskal maupun moneter tersebut kurang ampuh meredakan kecemasan pelaku pasar akan pandemi COVID-19, dampaknya sejak awal tahun atau secara year-to-date IHSG ambles lebih dari 25%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular