
Harga CPO Anjlok 2% Dalam Sehari, COVID-19 Biang Keroknya
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
16 March 2020 16:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (CPO) kontrak anjlok pada perdagangan awal pekan ini seiring dengan bertambahnya jumlah kasus infeksi baru COVID-19.
Harga CPO kontrak pengiriman tiga bulan di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) hari ini anjlok 2,03% ke level RM 2.221/ton. Anjloknya hara CPO diakibatkan oleh semakin bertambahnya kasus infeksi COVID-19 yang kini telah menyandang status sebagi pandemi.
Data kompilasi John Hopkins University CSSE menunjukkan kasus infeksi COVID-19 per hari ini nyaris menyentuh angka 170.000 orang. Jumlah korban yang meninggal akibat infeksi virus ganas ini mencapai 6.513 orang. Separuh lebih dari negara di dunia sudah terjangkiti COVID-19.
"Harga minyak sawit anjlok karena terjadi disrupsi permintaan di Uni Eropa dan Timur Tengah kala jumlah kasus infeksi COVID-19 di negara-negara tersebut bertambah dan menjadi risiko yang berdampak terhadap permintaan" kata Anilkumar Bagani seorang kepala riset komoditas di Sunvin Group.
Ekspor minyak sawit Malaysia untuk periode 1-15 Maret turun antara 1,8% dan 9,6% dibanding bulan sebelumnya jika mengacu pada survei yang dilakukan oleh kargo surveyor.
Untuk membantu mendongkrak ekspor, Malaysia berencana untuk menurunkan pungutan ekspor terhadap minyak sawitnya menjadi 5% untuk April dibanding 6% pada bulan Maret, mengacu pada pernyataan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), melansir Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Waspada! Walau Menguat, Harga CPO Masih Dibayangi Pelemahan
Harga CPO kontrak pengiriman tiga bulan di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) hari ini anjlok 2,03% ke level RM 2.221/ton. Anjloknya hara CPO diakibatkan oleh semakin bertambahnya kasus infeksi COVID-19 yang kini telah menyandang status sebagi pandemi.
Data kompilasi John Hopkins University CSSE menunjukkan kasus infeksi COVID-19 per hari ini nyaris menyentuh angka 170.000 orang. Jumlah korban yang meninggal akibat infeksi virus ganas ini mencapai 6.513 orang. Separuh lebih dari negara di dunia sudah terjangkiti COVID-19.
Ekspor minyak sawit Malaysia untuk periode 1-15 Maret turun antara 1,8% dan 9,6% dibanding bulan sebelumnya jika mengacu pada survei yang dilakukan oleh kargo surveyor.
Untuk membantu mendongkrak ekspor, Malaysia berencana untuk menurunkan pungutan ekspor terhadap minyak sawitnya menjadi 5% untuk April dibanding 6% pada bulan Maret, mengacu pada pernyataan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), melansir Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Waspada! Walau Menguat, Harga CPO Masih Dibayangi Pelemahan
Most Popular