Di Atas Rp 10.500/SG$, Dolar Singapura Tertinggi 10 Bulan

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 March 2020 11:30
Nilai tukar dolar Singapura kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (16/3/2020) hingga mendekati level tertinggi dalam 10 bulan terakhir.
Foto: Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesi - Nilai tukar dolar Singapura kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (16/3/2020) hingga mendekati level tertinggi dalam 10 bulan terakhir, meski sempat melemah di awal perdagangan.

Pada pukul 11:06 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.504,97, dolar Singapura menguat 0,82% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Di awal perdagangan hari ini, dolar Singapura sempat melemah 0,52% ke Rp 10.364,52/SG$. 

Pada hari Jumat lalu, mata uang Negeri Merlion ini sempat melesat naik 2,65% ke Rp 10.548,21/SG$ yang merupakan level tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Di akhir perdagangan Jumat, dolar Singapura memangkas penguatan dan berakhir di level Rp 10.419,17/SG$.

Outflow di pasar keuangan dalam negeri terus memberikan tekanan bagi rupiah. Outflow terjadi di pasar saham dan obligasi. Di pasar saham, investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 27,16 miliar, sementara di pasar obligasi, yield imbal hasil tenor 10 tahun naik 2 basis poin menjadi 7,316% dibandingkan Jumat pekan lalu.


Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun. Saat harga sedang turun, itu artinya sedang terjadi aksi jual di pasar obligasi.

Padahal di awal perdagangan hari ini, yield obligasi tenor 10 tahun menguat 22,8 bps ke 7,068%.

Pandemi virus corona atau COVID-19 masih menjadi pemicu aksi jual di pasar keuangan dalam negeri. Pelaku pasar yang cemas akibat risiko pelambatan ekonomi global "kabur" dari aset-aset berisiko yang membuat rupiah terus tertekan.

Pandemi COVID-19 baru menyebar di Indonesia dalam dua pekan terakhir. Hingga saat ini, total ada 117 kasus COVID-19, dengan korban meninggal sebanyak 5 orang dan sembuh 8 orang. Sementara itu Singapura cukup berhasil menekan penyebaran virus corona, hingga saat ini tercatat sebanyak 226 kasus. Padahal di akhir Januari lalu, Singapura menjadi negara dengan jumlah kasus corona terbanyak kedua setelah China.

Jumlah kasus di Singapura kini jauh di bawah negara-negara lainnya, bahkan di Amerika Serikat (AS) saat ini sudah ada 3.774 kasus.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[Gambas:Video CNBC]




(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular