
Catat! Ini Deretan Saham Penahan IHSG di Tengah Badai Corona

Saham DSSA menjadi satu-satunya saham berbasis pertambangan yang masuk dalam jajaran 20 besar penyumbang poin kenaikan IHSG sepanjang tahun ini, manakala saham-saham unggulan terkapar berdarah-darah di zona merah. Sentimen negatif penurunan konsumsi batu bara dunia akibat wabah corona tak cukup menekan saham perseroan.
Menurut data Revinitif, harga batu bara dunia memang tertekan sebesar 6,1% dari US$ 69,7 per ton pada akhir tahun lalu menjadi US$ 65,45 per ton pada Jumat akhir pekan lalu. Hanya saja, mayoritas produksi batu bara perseroan dijual di pasar domestik dengan porsi 65%.
Dengan struktur bisnis berbasis pasar domestik, Dian Swastatika Sentosa masih membukukan laba bersih sebesar US$ 28,1 juta atau Rp 411,6 miliar (per September 2019) dengan pendapatan US$ 1,19 miliar. Keduanya turun sebesar 72,6% dan 15% secara tahunan.
Berada di posisi kedua setelah DSSA, ada saham PT Tunas Ridean Tbk yang bergerak di bidang pembiayaan dan bersaudara sepupu dengan PT Astra International Tbk karena sama-sama dikendalikan oleh investor asal Singapura, yakni Jardine Cycle & Carriage Limited. Jardine memiliki 46,2% saham TURI dan 50% saham ASII.
Sepanjang tahun berjalan, sahan perseroan meningkat 42% dan menjadi anomali, karena secara umum penjualan otomotif di Indonesia sedang lesu. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil Agen Pemegang Merek (APM) di anggotanya turun 10,39% secara tahunan menjadi 758.413 unit dari Januari hingga September 2019.
Kuncinya terletak pada efisiensi, dengan menekan biaya operasi, sehingga emiten otomotif ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp Rp 432,97 miliar di kuartal III 2019, atau tumbuh 6,34% dibanding capaian laba bersih setahun sebelumnya (Rp 407,14 miliar).
Namun perlu kami sebutkan juga bahwa enam saham debutan baru (rookie) yang baru mencatatkan saham (listing) tahun ini juga masuk di jajaran penahan koreksi IHSG sepanjang tahun berjalan, meski sumbangannya terhadap IHSG sangat tipis yakni hanya 0,24 poin persentase atau plus 3,4 poin secara total.
Jika dilihat dari sisi kinerja saham, produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) PT Cisadane Sawit Raya Tbk menjadi rookie paling unggul, dengan kenaikan harga saham sebesar 356% sejak pencatatan sahamnya sampai dengan Jumat pekan ini. Pada perdagangan perdana, saham CSRA melonjak 69,6% atau 87 poin ke Rp 212 per saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags)