IHSG Ambles 5% di sesi I, 208 Saham Dekati Auto Reject Bawah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 March 2020 13:27
Saat terjadi trading halt dikatakan ada 298 saham yang terkena ARB.
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ambles di penutupan perdagangan sesi I Jumat (13/3/2020). Bahkan perdagangan awal di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat dihentikan sementara (trading halt) selama 30 menit saat IHSG jeblok di atas 5% padahal baru berjalan 15 menit.

Berdasarkan data Refinitiv, IHSG sebenarnya membuka perdagangan dengan stagnan di 4.895,748, tetapi aksi jual yang masif membuat IHSG terus merosot hingga 5,01% dan membuat sistem Jakarta Automated Trading System (JATS) secara otomatis menghentikan perdagangan.

BEI dalam rilisnya menyampaikan telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan di BEI pada pukul 09:15:33 waktu JATS yang dipicu penurunan IHSG mencapai 5,01%.



Laksono W. Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, mengatakan harga terakhir IHSG sebelum ditutup sementara yakni di level 4.650,58. Laksono juga mengatakan ada 296 saham yang terkena Auto Rejection Bawah (ARB).

"Last price IHSG 4.650,583. Total value transaksi Rp 1,1 triliun. Jumlah saham yang terkena auto rejection bawah atau -7% sebanyak 296 saham," kata Laksono, di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Perdagangan di BEI baru dibuka kembali pada pukul 9:45:33 WIB. Namun, performa IHSG masih belum membaik, hingga mengakhiri perdagangan sesi I di 5.650,74, ambles 5%.

Saat terjadi trading halt dikatakan ada 298 saham yang terkena ARB.

Sementara di akhir perdagangan sesi I, ada 5 saham yang mencapai ARB 7% jika dihitung berdasarkan penutupan perdagangan Kamis kemarin yakni PT Bank Mestika Dharma (BBMD), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Kino Indonesia Tbk (KINO), PT Roda Vivatex Tbk (RDTX), dan PT Saratoga Investama (SRTG).

Namun jika dihitung berdasarkan harga pembukaan, penurunan tidak sampai 7%.

Selain itu, data BEI mencatat, pada sesi I, ada 203 saham melemah lebih dari 6%, sehingga total saham yang mencapai dan mendekati ARB sebanyak 208 saham di akhir sesi I.

Laksono
menjelaskan bahwa perhitungan auto reject asimetris tersebut d
ihitung dari market opening, bukan posisi hari sebelumnya.


"Jadi kalau saham-saham yang ikutan di pre-opening yaitu saham-saham LQ45, ada bisa turun lebih banyak karena harga dihitung dari market open [pembukaan perdagangan] bukan closing kemarin [hari sebelumnya]," kata Laksono, Kamis kemarin.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[Gambas:Video CNBC]




(pap/pap) Next Article IHSG Jebol Nyaris 3%, Perdagangan Akan Dihentikan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular