Bos BEI: Protokol Krisis Belum Diterapkan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 March 2020 12:34
Bursa masih mencermati pergerakan pasar dan meminta investor untuk tetap rasional dan memikirkan matang-matang keputusannya untuk ikut melakukan panic selling
Foto: Direktur Utama BEI Inarno Djajadi dalam selepas pembukaan OPPO Stocks in Your Hand di BEI, Jakarta (CNBC Indonesia / Syahrizal Sidik)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) masih belum menerapkan protokol krisis kendati kondisi pasar keuangan baik dalam negeri maupun global saat ini. Bursa masih mencermati pergerakan pasar dan meminta investor untuk tetap rasional dan memikirkan matang-matang keputusannya untuk ikut melakukan panic selling.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan kebijakan yang dikeluarkan sudah berdasarkan parameter volatility index (VIX), sehingga dinilai bukan protokol krisis yang dikeluarkan karena kondisi pasar fluktuatif.


"Bukan, tapi memang ada itungannya. Misal satu bulan berapa persen VIX (NDEXCBOE) secara global kita lihat per hari, per minggu, per bulan berapa itu. Kita sesuaikan dari situ parameternya," kata Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Namun demikian, dia menyebutkan bukan tidak mungkin bagi bursa untuk mengambil kebijakan lain di luar yang telah diumumkan sebelumnya. Hal ini akan tetap mempertimbangkan kondisi pasar yang terus bergerak.

Selain itu, bursa juga menghimbau investor untuk tetap rasional menanggapi kondisi pasar saat ini.

"Tapi kita ingin investor rasional jangan ikut panik satu arah semuanya jual semua. Kalau jual semua kan repot ya, kita pengen investor rasional," imbuhnya.

[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular