
Sesi I Bertahan di 5.000, Begini Proyeksi IHSG Sesi II

Jakarta, CNBC Indonesia - Penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 Kamis (12/3/2020) melemah 2,94% di level 5.002,56.
Sejak awal pembukaan perdagangan Kamis (12/3/2020), IHSG terus mengalami koreksi. Saat pembukaan IHSG anjlok 2,2% ke level 5.040,96, dan terus berlanjut hingga mengakibatkan turun lebih dari 4,36% ke level 4.929, atau level terendah perdagangan hari ini.
Saham-saham berikut ini menjadi pemicu anjloknya IHSG berdasarkan aksi jual bersih investor asing yaitu PT Bank Rakyat Indonesia TBK (BBRI) yang turun 2,81%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) anjlok 4,36%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 6,96%.
Demikian pula dengan saham PT Bank Negara Indonesia TBK (BBNI) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) merosot masing-masing sebesar 7,69% dan 7,11%.
Kinerja bursa saham domestik juga terimbas oleh kejatuhan indeks futures Wall Street, dimana Dow Jones Futures sempat kehilangan 1.000 poin.
Pengumuman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa COVID-19 sebagai pandemi turut mendorong terpelesetnya IHSG.
![]() |
Analisis Teknikal IHSG
Secara pembacaan indikator boilinger band IHSG mencoba untuk mantul (rebound) ke area 5.182,47 hingga kisaran 5.384,47. Hal ini bisa diselaraskan dengan indikator stochastic yang sudah berada di area titik jenuh jual.
Namun, tekanan fundamental masih cukup kental yang membebani sentimen investor, dengan indikasi terburuk IHSG akan melewati (break) tahanan bawah (support) area di 4.890 hingga menembus level 4.850.
TIM RSIET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini