Virus Corona Mengganas di AS, Rupiah Malah Loyo

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 March 2020 17:36
Darurat Corona, Bank Sentral Inggris Pangkas Suku Bunga
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Rupiah mampu memangkas pelemahan hingga berakhir stagnan setelah bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) memangkas suku bunga. Pemangkasan suku bunga BoE tersebut semakin menguatkan spekulasi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan kembali memangkas suku bunga pekan depan, yang membuat dolar AS tertekan, dan rupiah mampu bangkit. 

BoE siang tadi mengumumkan pemangkasan suku bunga darurat sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 0,25%. 

"Pada rapat khusus yang berakhir 10 Maret 2020, Komite Kebijakan Moneter (MPC) secara bulat memutuskan memangkas suku bunga sebesar 50 bps menjadi 0,25%" kata BoE dalam pernyataannya, Rabu (11/3/2020) sebagaimana dilansir CNBC International.

Kebijakan tersebut diambil untuk meminimalisis dampak virus corona ke ekonomi Inggris. Selain memangkas suku bunga, BoE juga mengumumkan skema pembiayaan baru untuk perusahaan kecil dan menengah, serta untuk industri perbankan. 



Kebijakan dari BoE tersebut serupa dengan The Fed yang juga melakukan pemangkasan suku bunga darurat. 

Pada Selasa (3/3/2020) malam (Selasa pagi waktu AS), The Fed mengejutkan pasar dengan tiba-tiba mengumumkan memangkas suku bunga acuannya atau Federal Funds Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 1%-1,25%. Pemangkasan mendadak sebesar itu menjadi yang pertama sejak Desember 2008 atau saat krisis finansial. Kala itu The Fed memangkas suku bunga sebesar 75 bps.

Bank sentral paling powerful di dunia ini seharusnya mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17-18 Maret waktu AS, tetapi penyebaran wabah corona virus menjadi alasan The Fed memangkas suku bunga lebih awal dari jadwal RDG.

Pemangkasan tersebut sudah diprediksi oleh pelaku pasar, hanya saja terjadi lebih cepat dari jadwal RDG pekan depan.

Pelaku pasar memprediksi The Fed masih akan memangkas suku bunga lagi bahkan lebih agresif saat mengumumkan suku bunga 18 Maret (19 Maret waktu Indonesia) nanti. Kamis kemarin, pelaku pasar memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga 25 bps 18 Maret nanti, tapi kini prediksi tersebut bertambah menjadi 50 bps.

Berdasarkan data dari piranti FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat adanya probabilitas sebesar 66,4% The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 75 bps menjadi 0,5-0,75%. Selain itu pelaku pasar melihat 33,6% suku bunga akan dipangkas 100 bps menjadi 0-0,25%, dan tidak ada probabilitas suku bunga dipangkas 50 adan 25 bps atau dipertahankan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular