Duh! IHSG Merah Lagi, Jatuh Hampir 2%

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
11 March 2020 14:54
Pada pertengahan perdagangan sesi II, IHSG sudah terkoreksi hampir 2%.
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perlahan meninggalkan zona hijau, setelah ditutup di zona merah pada sesi I. Pada pertengahan perdagangan sesi II, IHSG sudah terkoreksi hampir 2%.

Investor tampaknya masih ragu-ragu untuk masuk ke pasar saham lebih hari ini karena perkembangan wabah virus corona. Berdasarkan data BEI hingga pukul 14.43 WIB, IHSG tercatat terkoreksi 1,6% ke level 5.136,69. Lever terendah pada perdagangan hari ini.

Sebanyak 326 saham terkoreksi, 78 saham menguat dan 110 saham tidak bergerak alias stagnan. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 4,63 triliun. Namun investor asing tercatat membukukan beli bersih Rp 101,7 miliar.


Saham-saham yang mendorong pelemahan IHSG antara lain, saham PT Bank Central Asia Tbk yang turun 1,94%. Lalu saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 2,58%.

Lalu saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 6,61% dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 3,27%.

Pergerakan bursa saham tersebut menunjukkan pelaku pasar masih diliputi kecemasan akan wabah virus corona yang berisiko menekan pertumbuhan ekonomi global cukup dalam.

Penyebaran wabah virus corona memang sudah melambat di China, tetapi lonjakan justru terjadi di luar Negeri Tiongkok.

Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE, wabah virus corona kini telah menjangkiti lebih dari 100 negara, dengan jumlah kasus nyaris 120.000 orang, dengan 4.284 orang meninggal.


Lonjakan kasus yang besar terjadi di Italia, pemerintahnya bahkan sudah mengisolasi seluruh negara guna meredam penyebaran virus yang lebih luas. Total kasus virus corona kini lebih dari 10.000, dan menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak kedua setelah China.

Selain Italia, lonjakan kasus juga terjadi di Iran, Korea Selatan, Prancis, Spanyol, dan Jerman. Terbaru, penambahan kasus signifikan terjadi di AS, yang memberikan sentimen negatif ke pasar finansial. 

[Gambas:Video CNBC]




(hps/dob) Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular