Sederet Jurus Sri Mulyani Cs Tangani Gejolak Pasar Keuangan

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
11 March 2020 09:40
Hal ini dilakukan karena pasar keuangan yang saat ini sedang tertekan akibat virus corona yang terus menyebar ke seluruh negara di dunia.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Konferensi pers APBN KiTa. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyiapkan jurus baru untuk mengatasi gejolak di pasar keuangan Indonesia. Hal ini dilakukan karena pasar keuangan yang saat ini sedang tertekan akibat virus corona yang terus menyebar ke seluruh negara di dunia.

Situasi yang tak pasti ini memang meresahkan ini membuat Kementerian Keuangan bersama otoritas terkait yang terhimpun dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus memonitor pergerakan pasar saham dan nilai tukar rupiah yang kemarin sempat bergejolak.


Sri Mulyani mengatakan kondisi pasar saham dan nilai tukar pada perdagangan awal pekan ini, Senin (9/3/2020) terkoreksi tajam dan bergerak di luar kewajaran atau extraordinary terimbas sentimen negatif meluasnya virus Corona di berbagai negara dan kejatuhan harga minyak dunia.

"Kita betul-betul mengamati perkembangan yang terjadi sekarang ini. Perkembangan di pasar saham dan pasar nilai tukar, forex dan surat berharga negara itu semua menjadi perhatian kita perlu untuk yang terus kita ikuti dan waspadai, karena memang pergerakannya ini diakui seluruh dunia extra-ordinary, di luar kebiasaan," terang Bendahara Negara, Selasa (10/3/2020).

Sri Mulyani mengakui, jatuhnya pasar saham domestik sebesar 6,6% ke posisi 5.136,81, Senin (9/3/2020), senada dengan penurunan bursa saham Wall Street, London, Jerman, Australia dan bursa saham regional. "Semua memberikan warning kepada kita bahwa ini bukan kondisi biasa," tegasnya.

Sebagai langkah lebih lanjut, pemerintah tengah menyiapkan stimulus berupa insentif jilid II untuk mendorong perekonomian tetap tumbuh terutama di tengah penyebaran virus corona atau Covid-19. Apalagi tidak ada yang tahu sampai kapan virus corona ini akan berlangsung.

[Gambas:Video CNBC]

Sri Mulyani menambahkan, tidak ada satupun di dunia ini yang mengetahui sampai kapan virus corona ini menekan perekonomian. Sehingga segala langkah-langkah kebijakan harus dilakukan untuk tetap menjaga perekonomian.

"Paling sulit di-asses oleh semua negara adalah kita tidak tahu corona berapa lama. Tidak ada satupun dunia yang tahu. Walaupun baca WHO dan negara terkena apakah RRT, Korea Selatan, Jepang dan Italia dan sekarang merebak kemana-mana, tidak ada satupun yang ketahui apakah virus ini akan selesai dalam waktu dekat atau panjang," ujar Sri Mulyani di Gedung Pusat DJP, Selasa (10/3/2020).

Hingga pagi ini, Rabu (11/3/2020) wabah virus corona asal Wuhan, China, menginfeksi 118.582 orang di seluruh dunia, dengan korban meninggal sebanyak 4.262 orang. Dari total itu, sekitar 81.000 kasus terpusat di China, menurut Johns Hopkins CSSE.

Menkeu juga menegaskan pasar saham dan pasar SBN menjadi perhatian pemerintah dan terus diwaspadai. Apalagi pergerakan saham di seluruh dunia saat ini di luar dari kebiasaan.

"Bonds stabilisasi framework sudah disiapkan. Sekarang kita tahu market SBN tidak terlalu tenang. Selalu ada saja trigger isue yang muncul yang kadang sifatnya jauh dari fundamental. Makanya di situasi pasar bergejolak, kita biasanya melakukan framework stabilisasi dari SBN kita," ujarnya di Kantor Pusat DJP, Selasa (10/3/2020).

"OJK sudah keluarkan aturan untuk auto reject apabila di bawah 10%,kalau volatilitasnya di atas 10%. Kemudian juga relaksasi untuk buyback tanpa RUPS. Ini untuk kembalikan rasionalitas market pasar," kata dia.

Disisi lain, Bank Indonesia (BI) juga melakukan langkah stabilisasi sesuai dengan tugasnya. BI terus melakukan pembelian SBN pemerintah di pasar sekunder yang dilepas oleh investor.

Tak hanya itu, sebelumnya, BI juga telah melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga 25 bps menjadi 4,75% di Februari 2020. Selain itu, menurunkan giro wajib minimum (GWM) baik rupiah maupun valas.

"Oleh karena itu, kita terus lakukan bersama BI, OJK, langkah-langkah untuk koordinasi erat sampai tadi malam, tadi pagi. BI sudah lakukan dari sisi nilai tukar dan likuiditas, dijaga agar tidak terjadi pengaruh jangka pendek yang dampaknya mendalam."


(hps/hps) Next Article Saham-saham Emiten Crazy Rich RI Ngamuk, Ini Daftarnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular