Sri Mulyani: Semua Negara Tak Tahu Kapan Corona Selesai

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
10 March 2020 15:34
Pemerintah saat ini tengah menyiapkan stimulus berupa insentif jilid II untuk mendorong perekonomian
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani (CNBC Indonesia/ Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah saat ini tengah menyiapkan stimulus berupa insentif jilid II untuk mendorong perekonomian tetap tumbuh terutama di tengah penyebaran virus corona atau Covid-19. Apalagi tidak ada yang tahu sampai kapan virus corona ini akan berlangsung.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tidak ada satupun di dunia ini yang mengetahui sampai kapan virus corona ini menekan perekonomian. Sehingga segala langkah-langkah kebijakan harus dilakukan untuk tetap menjaga perekonomian.

"Paling sulit di-asses oleh semua negara adalah kita tidak tahu corona berapa lama. Tidak ada satupun dunia yang tahu. Walaupun baca WHO dan negara terkena apakah RRT, Korea Selatan, Jepang dan Italia dan sekarang merebak kemana-mana, tidak ada satupun yang ketahui apakah virus ini akan selesai dalam waktu dekat atau panjang," ujar Sri Mulyani di Gedung Pusat DJP, Selasa (10/3/2020).

Menurutnya, pemerintah terus berhati-hati dalam membuat kebijakan stimulus, apalagi jika virus corona berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Dengan kondisi ketidakpastian ini, maka kebijakan stimulus tidak bisa diberikan sekaligus.

"Kalau amunisi habis di depan, maka kita akan menghadapi situasi kemampuan kalau ini sampai terjadi dalam periode yang lebih panjang. Jadi yang ingin saya sampaikan, fiskal policy tetap kita siapkan dan ini kita siapkan artinya skenarionya dari yang sifatnya jangka pendek maupun skenarionya panjang," kata dia.

Meski demikian, Pemerintah tetap mempunyai hitungan dan skema insentif yang akan diberikan jika corona terjadi dalam jangka pendek dan juga jangka panjang. Terutama untuk menjaga perekonomian agar tetap tumbuh.

"Di satu sisi kalau shock ini terjadi, karena shock corona tidak ada yang punya kepastian, yang ada semua outlook menggunakan skenario. Kalau corona hanya sampai Maret, ini terjadi. Kalau sampai dengan Juni, dampaknya gini. Kalau sampai akhir tahun gini. Kita juga lakukan skenario itu. Amunisi kita harus dijaga berdasarkan skenario itu. Tapi kita hadir dan responsif, waspada, terhadap kondisi yang terjadi," tegasnya.



[Gambas:Video CNBC]





(dru) Next Article Aturan PPh 21 Ditahan Sudah Rampung 95%, Yes Gajian Full!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular