
Rencana Trump Potong Pajak Bikin Bursa Asia Sementara Tenang

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Asia Selasa (10/3/2020) berhasil ditutup di zona hijau. Mayoritas bursa saham Asia berhasil bangkit di tengah harapan stimulus dari bank sentral global untuk mengimbangi dampak wabah COVID-19 atau virus corona.
Selain itu pernyataan Presiden AS Donald Trump yang memotong pajak gaji membangkitkan harapan pelaku pasar. Trump mengatakan akan bertemu dengan Senat dan Dewan Republik pada Selasa malam (10/3/2020) untuk membahas kemungkinan pemotongan pajak gaji untuk melawan implikasi negatif dari virus mematikan.
Sementara pembukaan kembali perbatasan perjalanan di Wuhan, China dan kasus-kasus di Korea yang semakin surut juga membantu memulihkan kepercayaan pasar saham global.
Pasar Australia naik ke wilayah positif setelah dibuka melemah tajam, dengan sentimen investor didorong oleh harapan langkah-langkah stimulus.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga mengatakan pemerintahnya akan memberikan paket stimulus minggu ini untuk membantu mengatasi dampak virus corona pada ekonomi Australia.
Indeks acuan S&P/ASX 200 ditutup menguat 1,65% menjadi 5.855,60, setelah menyentuh level terendah 5.538,90 sebelumnya.
Pasar saham Jepang memangkas penurunan tajam yang dibuat di awal sesi setelah mata uang safe-haven yen melemah di tengah harapan untuk stimulus ekonomi AS dan mengangkat greenback lebih tinggi.
Indeks Nikkei 225 naik 168,36 poin 0,85% menjadi 19.867,12, setelah jatuh ke level 19.698,76 sebelumnya. Saham Jepang mencapai level terendah empat belas bulan pada hari Senin.
Kontributor dari kenaikan indeks Nikkei 225 yaitu saham Ricoh Co naik hampir 4% dan Tokyo Gas menambahkan lebih dari 3%.
Di Singapura indeks Straits Times naik 1,8% menjadi 2.834,63 dari 2.782,37, sementara indeks Hang Seng di Hong Kong melonjak 1,41% menjadi 25.392,51 dari 25.040,46 dan Shanghai naik 1,82% menjadi 2.996,76 dari 2.943,29, sedangkan untuk indeks Kospi menguat 0,42% menjadi 1.962,93 dari 1.954,77.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di urutan ke lima terkuat diantara pasar saham Asia pada penutupan perdagangan Selasa (10/3/2020), yang naik 1,64% menjadi 5.220,83 dari 5.136,81.
Investor sekarang akan memperhatikan upaya pembuat kebijakan global untuk memperpanjang langkah-langkah kebijakan terbaru. Namun, tren penurunan (bearsih) masih cukup menguat, kecuali ada berita kuat tentang penyembuhan ancaman pandemi COVID-19 menjadi sangat nyata.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/hps) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat