Corona Bikin Gejala Resesi Kelihatan, Rupiah Jatuh Nyaris 1%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 March 2020 10:07
Gejala Resesi Sudah Terlihat
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Berbagai langkah tersebut sama artinya dengan mengerem roda perekonomian. Perlambatan ekonomi adalah sebuah keniscayaan dan resesi menjadi risiko yang tidak bisa dikesampingkan.

Tanda-tanda ini sudah terlihat di pasar obligasi pemerintah AS. Pada pukul 09:24 WIB, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor tiga bulan adalah 0,4809%. Lebih tinggi ketimbang tenor 10 tahun yaitu 0,4749%.


Yield tenor pendek yang lebih tinggi dibandingkan tenor panjang disebut inversi. Ini menggambarkan pelaku pasar melihat risiko jangka pendek lebih tinggi daripada jangka panjang. Jika situasi ini terus bertahan, maka resesi adalah sesuatu yang bukan tidak mungkin bakal terjadi dalam 12 bulan ke depan.



Bayangan akan perlambatan pertumbuhan ekonomi yang semakin nyata, bahkan bisa berujung ke resesi, membuat pelaku pasar mundur teratur dari aset-aset berisiko di negara berkembang Asia. Dalam situasi seperti ini, memang paling pas adalah bermain aman dengan berlindung ke aset-aset safe haven seperti emas.

Tingginya permintaan emas membuat harga komoditas ini melonjak. Pada pukul 09:31 WIB, harga emas dunia di pasar spot naik 1,48%.





TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular