
'Dipaksa' Turunkan Bunga Kredit, Saham Bank Babak Belur
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
06 March 2020 16:23

Sebenarnya bunga bank sudah turun. Artinya transmisi kebijakan moneter perbankan telah berjalan. Data Statistik Perbankan Indonesia versi OJK menunjukkan suku bunga rata-rata kredit perbankan untuk kredit modal kerja (KMK) sudah turun dari 10,37% (2018) menjadi 10,09% (2019) untuk kredit yang disalurkan dalam mata uang rupiah.
Rata-rata suku bunga kredit investasi (KI) bank umum juga telah turun dari 10,38% (2018) menjadi 9,9% (2019). Sementara untuk kredit konsumsi (KK) juga terjadi penurunan dari 11,73% (2018) menjadi 11,62% (2019).
Memang penurunan suku bunga acuan tak serta merta ditranslasikan dengan penurunan suku bunga kredit. Pertama penurunan suku bunga acuan akan berdampak pada penurunan suku bunga di Pasar Uang Antar Bank (PUAB), baru deposito kemudian baru penurunan suku bunga kredit.
Penurunan suku bunga kredit juga tak bisa langsung terjadi secara merata. Bank juga perlu meninjau tingkat risiko dari debiturnya. Jika debiturnya memiliki risiko yang tinggi ya otomatis bunga kreditnya akan relatif lebih lama turun. Ini juga terkait dengan manajemen risiko dari perbankan apalagi di tengah kondisi likuiditas bank yang ketat.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan likuiditas ketat juga masih akan terjadi di tahun 2020 ini. Penyaluran kredit diramal tumbuh 12% sementara pertumbuhan DPK hanya 8%.
Merespons kabar ini, emiten perbankan BUKU III juga terkoreksi dalam. Pada akhir penutupan perdagangan saham BBTN ambles 3,49%, BDMN turun 1,58%, BNII anjlok 2,7%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Rata-rata suku bunga kredit investasi (KI) bank umum juga telah turun dari 10,38% (2018) menjadi 9,9% (2019). Sementara untuk kredit konsumsi (KK) juga terjadi penurunan dari 11,73% (2018) menjadi 11,62% (2019).
Memang penurunan suku bunga acuan tak serta merta ditranslasikan dengan penurunan suku bunga kredit. Pertama penurunan suku bunga acuan akan berdampak pada penurunan suku bunga di Pasar Uang Antar Bank (PUAB), baru deposito kemudian baru penurunan suku bunga kredit.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan likuiditas ketat juga masih akan terjadi di tahun 2020 ini. Penyaluran kredit diramal tumbuh 12% sementara pertumbuhan DPK hanya 8%.
Merespons kabar ini, emiten perbankan BUKU III juga terkoreksi dalam. Pada akhir penutupan perdagangan saham BBTN ambles 3,49%, BDMN turun 1,58%, BNII anjlok 2,7%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Most Popular