
Ekspektasi Suku Bunga Acuan Rendah Angkat Harga SBN

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah menguat pada perdagangan Kamis (5/3/200) karena ekspektasi penurunan suku bunga acuan lanjutan di Indonesia. Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu seiring dengan apresiasi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.
Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya.
Yield yang menjadi acuan keuntungan yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling menguat adalah FR0083 yang bertenor 20 tahun dengan penurunanyield 32,10 basis poin (bps) menjadi 7,13%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 5 Mar'20 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 4 Mar'20 (%) | Yield 5 Mar'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 5 Mar'21 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 5.774 | 5.697 | -7.70 | 5.6700 |
FR0082 | 10 tahun | 6.631 | 6.552 | -7.90 | 6.5330 |
FR0080 | 15 tahun | 7.165 | 7.043 | -12.20 | 6.9876 |
FR0083 | 20 tahun | 7.45 | 7.129 | -32.10 | 7.0934 |
Sumber: Refinitiv
Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat. Indeks tersebut naik 0,46poin (0,16%) menjadi 281,21 dari posisi kemarin 280,75.
Penguatan SBN hari ini juga membuat selisih (spread) yield obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 558,2bps, melebar dari posisi kemarin 557,5 bps. Yield US Treasury 10 tahun turun 8,6 bps hingga 0,97% dari posisi kemarin 1,06%.
Dari pasar surat utang negara berkembang, mayoritas mengalami penguatan harga sehingga yield mayoritas obligasi negara turun.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 4 Mar'20 (%) | Yield 5 Mar'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 6.525 | 6.535 | 1.00 |
China (A+) | 2.766 | 2.739 | -2.70 |
Jerman (AAA) | -0.634 | -0.638 | -0.40 |
Prancis (AA) | -0.323 | -0.319 | 0.40 |
Inggris Raya (AA) | 0.371 | 0.372 | 0.10 |
India (BBB-) | 6.226 | 6.243 | 1.70 |
Jepang (A) | -0.111 | -0.108 | 0.30 |
Malaysia (A-) | 2.768 | 2.791 | 2.30 |
Filipina (BBB) | 4.213 | 4.229 | 1.60 |
Rusia (BBB) | 6.06 | 6.1 | 4.00 |
Singapura (AAA) | 1.352 | 1.341 | -1.10 |
Thailand (BBB+) | 0.97 | 0.995 | 2.50 |
Amerika Serikat (AAA) | 1.056 | 0.97 | -8.60 |
Afrika Selatan (BB+) | 8.875 | 8.795 | -8.00 |
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor