Banyak Kasus & Corona, Ini Peluang Cuan Investasi Reksa Dana

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
05 March 2020 14:52
Bank Indonesia akan turut merespons penurunan suku bunga dan akan berdampak positif bagi kelas aset pendapatan tetap (fixed income).
Foto: Reksa Dana (CNBC Indonesia/Irvin Avriano Arief)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menargetkan pada tahun ini dana kelolaan atau asset under management (AUM) akan mencapai Rp 66 triliun, meningkat dari AUM yang dikeola perseroan sepanjang 2019 sebesar Rp 63,4 triliun.

Direktur Utama MMI, Alvin Pattisahusiwa tetap optimistis, dana kelolaan akan meningkat meski industri reksa dana belakangan ini sedang tertekan dengan kasus reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi yang bermasalah dan tekanan dari sentimen negatif meluasnya virus korona (Covid-19).

Salah satu katalis positif yang menopang pergerakan pasar keuangan tahun ini adalah relaksasi suku bunga oleh bank sentral AS, The Federal Reserve yang akan tetap berlanjut di tahun ini. Sehingga, Bank Indonesia akan turut merespons penurunan suku bunga dan akan berdampak positif bagi kelas aset pendapatan tetap (fixed income).


Alvin mengakui, justru ketika di industri sepanjang awal tahun ini terjadi redemption, MMI justru mencatatkan net subscription. Hal ini, disebabkan karena portofolio saham dari total AUM hanya sebesar 15%. Sehingga, tidak terlampau terkenda dampak dari volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan yang masih tertekan sejak awal tahun.

"Jadi kita tidak terlalu terdampak dari redemption di reksa dana belakangan ini," kata Alvin, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (5/3/2020).

MMI mencatat, saat ini, porsi investasi reksa dana dari total AUM mencapai Rp 44,9 triliun. Sejumlah strategi yang disiapkan pada tahun ini selain menjual beberapa produk existing, perseroan juga berencana menerbitkan produk baru.

[Gambas:Video CNBC]


Di pipeline MMI, saat ini sedang ada rencana penerbitan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Efek Beragun Aset (EBA) Syariah yang bekerja sama dengan PT Jasa Marga Persero Tbk (JSMR) dengan target dana yang dihimpun Rp 2,5 triliun dan menjaminkan aset tol Jakarta Outer Ring Road (JOSS) Selatan. KIK EBA ini rencananya akan diluncurkan pada semester pertama 2020.

"Benar, tadi kerja sama dengan Jasa Marga, sekuritisasi underlying jalan tol JORR Selatan," kata Endang Astharanti, Direktur Mandiri Investasi.

Asti, sapaan akrabnya, menjelaskan, pertimbangan dipilihnya produk EBA Syariah pertama karena MMI akan menjaring investor yang lebih luas lagi, baik investor insitusi, ritel, industri asuransi konvensional maupun syariah.

"Dua tahun lalu MMI menerbitkan KIK EBA konvensional, sekarang syariah, pertama di Indonesia," tuturnya.
(hps/hps) Next Article Cuan...Cuan! Semua Reksa Dana Merangkak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular