Airlangga Dorong Bank RI Kasih Bunga Single Digit

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
05 March 2020 13:50
Airlangga Hartarto meminta agar perbankan bisa memberikan suku bunga di angka satu digit.
Foto: Airlangga Hartanto dalam acara CNBC Outlook. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta agar perbankan bisa memberikan suku bunga di angka satu digit alias single digit.

Airlangga mengatakan dirinya sudah membahas dan bertemu dengan pelaku usaha sektor perbankan, bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI) untuk membahas bagaimana mentransmisikan tingkat suku bunga yang sudah diturunkan BI sebanyak lima kali.

"Dibahas juga terkait upaya pemerintah terkait pula stimulus fiskal, dan juga konsep effort dengan BI dan OJK," katanya usai Diskusi Pleno dengan topik "Omnibus Law: Terobosan Pemerintah bagi Pertumbuhan Ekonomi, Kamis, (5/03/2020).


Lebih lanjut, mantan Menteri Perindustrian ini mengatakan dengan kemudahan yang diberikan BI, transmisi suku bunga akan memberikan kemudahan letter of credit (LC) impor dan sebagainya.

Menurutnya OJK juga mempermudah untuk menerapkan hanya satu pilar dari tiga pilar yang ditentukan, artinya restrukturisasi itu dipermudah.

Sebagai informasi, guna menetapkan kualitas kredit, ada tiga pilar, yakni ketepatan dalam membayar, prospek usaha debitur, dan kondisi keuangan debitur.


"Ini didorong agar sektor rill terdorong ditambah juga prioritas untuk UKM termasuk tahun ini dinaikkan paket pagu KUR menjadi Rp 190 triliun dan tingkat suku bunga 6%. Harapannya perbankan bisa single digit juga," imbuhnya.

Airlangga menerangkan, dana pihak ketiga (DPK) perbankan sebesar Rp 6.000 triliun saat ini sebagian besar berasal dari korporasi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar di institusi besar.

Pihaknya akan terus memonitor transmisinya sehingga penurunan suku bunga bisa langsung dirasakan dan sektor swasta juga bisa turut terdorong.

"Kita akan monitor transmisinya terus ke publik sehingga sektor private bisa terdorong, terutama menjaga industri, jasa, seller bisa terus tumbuh," harapnya.

Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 20-21 Februari lalu, Gubernur BI Perry Warjiyo bersama Dewan Gubernur memutuskan menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days RR menjadi 4,75%.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Februari 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50%," kata Perry, Kamis (20/2/2020).

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Ekonomi Gelap, Ini Dia Kondisi Terkini Perbankan RI Versi BI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular