
The Fed Pangkas Bunga, Bursa Saham Asia Bingung Mau ke Mana
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 March 2020 08:44

Seharusnya penurunan suku bunga acuan positif bagi pasar saham. Suku bunga acuan turun, biaya dana menjadi murah, emiten bisa melakukan ekspansi, laba tumbuh. Cuan. Selain itu, penurunan suku bunga acuan memberi sinyal bahwa risiko sedang rendah sehingga saatnya memburu aset-aset berisiko.
Akan tetapi, sepertinya pelaku pasar malah kurang bergairah. Sebab Powell sendiri mengakui bahwa penyebaran virus corona bukan fenomena ekonomi sehingga upaya yang dilakukan otoritas moneter bisa saja tidak ampuh.
"Kami menyadari bahwa penurunan suku bunga acuan tidak akan menurunkan tingkat penularan. Penurunan suku bunga acuan juga tidak akan memperbaiki rantai pasok. Namun kami merasa bahwa ini saatnya untuk bertindak mendukung perekonomian," tegas Powell dalam keterangan pers usai rapat, seperti dikutip dari Reuters.
Akibatnya, penurunan Federal Funds Rate gagal mengangkat Wall Street dari zona merah. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup anjlok 2,94%, S&P 500 amblas 2,81%, dan Nasdaq Composite ambrol 2,99%.
"Pernyataan Powell membuat pasar tersadar. Seperti yang beliau katakan, The Fed memang tidak punya jawaban. Oleh karena itu, otoritas fiskal harus berbuat lebih," kata Rodrigo Catril, FX Strategist di National Australia Bank, sebagaimana diberitakan Reuters.
Kegalauan dalam menyikapi penurunan suku bunga acuan di AS ini membuat bursa saham Asia belum menentukan arah. Ada yang menguat, tetapi masih ada yang tertinggal di jalur merah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Akan tetapi, sepertinya pelaku pasar malah kurang bergairah. Sebab Powell sendiri mengakui bahwa penyebaran virus corona bukan fenomena ekonomi sehingga upaya yang dilakukan otoritas moneter bisa saja tidak ampuh.
"Kami menyadari bahwa penurunan suku bunga acuan tidak akan menurunkan tingkat penularan. Penurunan suku bunga acuan juga tidak akan memperbaiki rantai pasok. Namun kami merasa bahwa ini saatnya untuk bertindak mendukung perekonomian," tegas Powell dalam keterangan pers usai rapat, seperti dikutip dari Reuters.
"Pernyataan Powell membuat pasar tersadar. Seperti yang beliau katakan, The Fed memang tidak punya jawaban. Oleh karena itu, otoritas fiskal harus berbuat lebih," kata Rodrigo Catril, FX Strategist di National Australia Bank, sebagaimana diberitakan Reuters.
Kegalauan dalam menyikapi penurunan suku bunga acuan di AS ini membuat bursa saham Asia belum menentukan arah. Ada yang menguat, tetapi masih ada yang tertinggal di jalur merah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular