
Kinerja Melesat, Bank Mega Buka-bukaan di Public Expose 2020
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
03 March 2020 18:24

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Mega Tbk (MEGA) akan buka-bukaan terkait kinerja yang cemerlang sepanjang tahun lalu. Selain itu, bank yang dikendalikan oleh Pengusaha Chairul Tanjung lewat CT Corpora ini juga akan menyampaikan proyeksi kinerja tahun ini, di tengah semua tantangan global dan domestik.
Hal itu akan disampaikan pada Public Expose atau Paparan Publik 2020 dengan tema "Performa Positif di Tengah Tantangan Perekonomian". Digelar pada Kamis 5 Maret 2020 di Atrium Menara Bank Mega (lantai 3), Paparan Publik ini akan dimulai pada pukul 11.00 sampai selesai.
Adapun bagi yang ingin menyaksikan siaran langsung paparan publik tersebut bisa diakses melalui TransVision Channel 805. Tak hanya itu Paparan Publik ini juga bisa ditonton melalui website www.cnbcindonesia.com.
Sepanjang tahun lalu, Bank Mega meraih laba bersih sebesar Rp 2 triliun, melesat 25,2% dibandingkan laba bersih 2018 senilai Rp 1,59 triliun. Pertumbuhan laba ini tergolong yang tertinggi di antara industri perbankan, terutama bank BUKU III.
Laba bersih tersebut disumbang oleh pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 3,58 triliun, meningkat 2% dibandingkan setahun sebelumnya. Sementara itu pendapatan operasional lainnya naik 18,5% menjadi Rp 2,39 triliun, yang didukung keuntungan penjualan efek dan transaksi mata uang asing.
Bank Mega mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 25,47% menjadi Rp 53,01 triliun pada 2019 dibandingkan Rp 42,25 triliun pada 2018. Peningkatan kredit ini jauh melampaui rata-industri perbankan yang tercatat tumbuh 7,05% hingga November 2019.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh 19,85% menjadi Rp 72,79 triliun, dibandingkan sebelumnya Rp 60,73 triliun. Sama seperti kredit, pertumbuhan DPK Bank Mega juga jauh melampaui rata-rata industri yang tercatat 6,7%.
Meski kredit tumbuh tinggi, namun rasio intermediasi (loan to deposits/LDR) Bank Mega cenderung rendah dibandingkan dengan rata-rata industri. LDR Bank Mega tercatat 70%, sementara industri 93,5%.Seluruh kinerja ini membuat Bank Mega berhasil meraih total aset Rp 100,8 triliun, atau naik 20,35% dibandingkan 2018 dengan aset Rp 83,72 triliun.
(dob/dob) Next Article Bank Mega Gelar Paparan Kinerja Kuartal I-2020, Apa Hasilnya?
Hal itu akan disampaikan pada Public Expose atau Paparan Publik 2020 dengan tema "Performa Positif di Tengah Tantangan Perekonomian". Digelar pada Kamis 5 Maret 2020 di Atrium Menara Bank Mega (lantai 3), Paparan Publik ini akan dimulai pada pukul 11.00 sampai selesai.
Adapun bagi yang ingin menyaksikan siaran langsung paparan publik tersebut bisa diakses melalui TransVision Channel 805. Tak hanya itu Paparan Publik ini juga bisa ditonton melalui website www.cnbcindonesia.com.
Sepanjang tahun lalu, Bank Mega meraih laba bersih sebesar Rp 2 triliun, melesat 25,2% dibandingkan laba bersih 2018 senilai Rp 1,59 triliun. Pertumbuhan laba ini tergolong yang tertinggi di antara industri perbankan, terutama bank BUKU III.
Laba bersih tersebut disumbang oleh pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 3,58 triliun, meningkat 2% dibandingkan setahun sebelumnya. Sementara itu pendapatan operasional lainnya naik 18,5% menjadi Rp 2,39 triliun, yang didukung keuntungan penjualan efek dan transaksi mata uang asing.
Bank Mega mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 25,47% menjadi Rp 53,01 triliun pada 2019 dibandingkan Rp 42,25 triliun pada 2018. Peningkatan kredit ini jauh melampaui rata-industri perbankan yang tercatat tumbuh 7,05% hingga November 2019.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh 19,85% menjadi Rp 72,79 triliun, dibandingkan sebelumnya Rp 60,73 triliun. Sama seperti kredit, pertumbuhan DPK Bank Mega juga jauh melampaui rata-rata industri yang tercatat 6,7%.
Meski kredit tumbuh tinggi, namun rasio intermediasi (loan to deposits/LDR) Bank Mega cenderung rendah dibandingkan dengan rata-rata industri. LDR Bank Mega tercatat 70%, sementara industri 93,5%.Seluruh kinerja ini membuat Bank Mega berhasil meraih total aset Rp 100,8 triliun, atau naik 20,35% dibandingkan 2018 dengan aset Rp 83,72 triliun.
(dob/dob) Next Article Bank Mega Gelar Paparan Kinerja Kuartal I-2020, Apa Hasilnya?
Most Popular