
Analisis Teknikal
Lompat 3% Lebih, IHSG Berpotensi ke 5.560
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 March 2020 11:22

Jakarta, CNBC INdonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound tajam pada perdagangan Selasa (3/3/2020) mendapat "suntikan" tenaga dari Bank Indonesia (BI) dan mengikuti kenaikan tajam bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street.
IHSG melesat lebih dari 3% ke level 5.522,59 atau bertambah sekitar 161,50 poin. Sebanyak 286 saham menguat. Sisanya, 86 saham terkoreksi dan 94 stagnan.
BI Senin kemarin mengeluarkan lima kebijakan untuk meredam dampak virus corona ke perekonomian. Stimulus tersebut disambut positif oleh pelaku pasar pada hari ini, apalagi Wall Street menguat tajam awal pekan kemarin. Indeks Dow Jones melesat lebih dari 5% menjadi kenaikan harian terbesar sejak Maret 2009.
Penguatan Wall Street dipicu oleh ekspektasi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas suku bunga 50 basis poin (bps) menjadi 1-1,25% di bulan ini.
Sebagai kiblat bursa saham global, penguatan Wall Street tentunya memberikan sentimen positif ke pasar Asia, dan IHSG hari ini.
Secara teknikal, IHSG masih mendapat momentum penguatan jangka pendek setelah bergerak di atas rata-rata pergerakan (moving average/MA) 5 jam dan MA 20 jam.
Sementara itu indikator Stochastic sudah memasuki wilayah jenuh beli (overbought) yang membatasi penguatan IHSG.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah jenuh beli, maka harga suatu instrumen berisiko terkoreksi.
Resisten terdekat berada di kisaran 5.560, sekaligus menjadi target kenaikan IHSG hari ini. Selama tertahan di bawah level tersebut, IHSG berisiko mengalami koreksi.
Sementara jika resisten ditembus secara meyakinkan, IHSG berpeluang menguat menuju 5.890.
Support (tahanan bawah) berada di level 5.440, ke depannya selama bertahan di atas level tersebut, IHSG berpotensi menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Berkat 'Doping' The Fed, IHSG Melesat 2% Lebih di Sesi I
IHSG melesat lebih dari 3% ke level 5.522,59 atau bertambah sekitar 161,50 poin. Sebanyak 286 saham menguat. Sisanya, 86 saham terkoreksi dan 94 stagnan.
BI Senin kemarin mengeluarkan lima kebijakan untuk meredam dampak virus corona ke perekonomian. Stimulus tersebut disambut positif oleh pelaku pasar pada hari ini, apalagi Wall Street menguat tajam awal pekan kemarin. Indeks Dow Jones melesat lebih dari 5% menjadi kenaikan harian terbesar sejak Maret 2009.
Penguatan Wall Street dipicu oleh ekspektasi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas suku bunga 50 basis poin (bps) menjadi 1-1,25% di bulan ini.
Sebagai kiblat bursa saham global, penguatan Wall Street tentunya memberikan sentimen positif ke pasar Asia, dan IHSG hari ini.
![]() Sumber: investing |
Secara teknikal, IHSG masih mendapat momentum penguatan jangka pendek setelah bergerak di atas rata-rata pergerakan (moving average/MA) 5 jam dan MA 20 jam.
Sementara itu indikator Stochastic sudah memasuki wilayah jenuh beli (overbought) yang membatasi penguatan IHSG.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah jenuh beli, maka harga suatu instrumen berisiko terkoreksi.
Resisten terdekat berada di kisaran 5.560, sekaligus menjadi target kenaikan IHSG hari ini. Selama tertahan di bawah level tersebut, IHSG berisiko mengalami koreksi.
Sementara jika resisten ditembus secara meyakinkan, IHSG berpeluang menguat menuju 5.890.
Support (tahanan bawah) berada di level 5.440, ke depannya selama bertahan di atas level tersebut, IHSG berpotensi menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Berkat 'Doping' The Fed, IHSG Melesat 2% Lebih di Sesi I
Most Popular