Ex KPK, Polri, hingga Auditor Bantu Erick Bersih-bersih BUMN

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 March 2020 10:56
Menteri BUMN Erick Thohir lagi-lagi menyusun struktur pejabat dengan melantik dua Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau setingkat Eselon I.
Foto: Erick Thohir Angkat Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Staf Ahli bidang Implementasi Kebijakan Strategis. (Dok: BUMN)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir lagi-lagi menyusun struktur pejabat dengan melantik dua Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau setingkat Eselon I di lingkungan Kementerian BUMN pada Selasa (3/3/2020). Keputusan ini berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2019 tentang struktur baru Kementerian BUMN.

Pada Selasa ini, dua nama yang dilantik Erick adalah Alex Denni sebagai Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Kementerian BUMN, dan Warih Sadono sebagai Staf Ahli bidang Implementasi Kebijakan Strategis.

Penunjukan Alex dan Warih semakin melengkapi komposisi struktur organisasi di Kementerian BUMN, di mana sebelumnya Erick juga telah menunjuk Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Nawal Nely, dan Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Carlo Brix Tewu.

Selain itu Erick juga menunjuk Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto, dan Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Loto Srinaita Ginting yang sebelumnya menduduki posisi Direktur SUN Ditjen Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko di Kementerian Keuangan.


Erick menegaskan bahwa kerja sama tim menjadi salah satu kunci bagi pengelolaan 142 BUMN yang memiliki aset Rp 8.200 triliun ini.

Lebih lengkapnya, mari melihat siapa saja para 'penyokong' Erick Thohir dalam membereskan tata kelola perusahaan BUMN di Indonesia.

Foto: Erick Thohir Angkat Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Staf Ahli bidang Implementasi Kebijakan Strategis. (Dok: BUMN)


Susyanto, Sekretaris Kementerian BUMN
Susyanto sebelumnya menjabat Sekretaris Ditjen Migas Kementerian ESDM, dan Kepala Biro Hukum pada Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM. Selain itu, situs Kementerian ESDM, Susyanto terakhir menjabat Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara Kementerian ESDM.

Carlo Brix Tewu, Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan
Carlo Brix Tewu adalah petinggi polisi aktif yang ditarik memperkuat Kementerian BUMN. Inspektor Jenderal (Irjen) Carlo sebelumnya bertugas di Deputi V Bidkor Kamtibmas Kemenkopolhukam.

Nawal Nely, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko
Nawal Nely adalah partner dari EY. Berdasarkan profil di Linkedin, Nawal Nely berkarier di EY selama 12 tahun, dari posisi manager pada 2007 hingga menjadi partner. Sebelumnya dia menjadi manajer di NBK (2005-2006), Senior Analis EY (2002-2004), dan Associate di The Boston Consulting Group (BCG) pada 2001-2002).

Perempuan lulusan akuntansi UGM dan magister di INSEAD ini pernah bekerja di Indosuez W I Carr Securities sebagai equity analyst. Situs EY mencatat Nawal menjabat saat ini menjabat Indonesia Oil & Gas Transaction Advisory Services Leader.


Loto Srinaita Ginting, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM

Loto Srinaita Ginting sebelumnya menjabat Direktur SUN Ditjen Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan. Selain itu, Loto juga tercatat menjadi salah satu komisaris di BUMN reasuransi yakni PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero).

Mengacu situs resmi Reindo, Loto lahir di Medan tahun 1967. Ia menyelesaikan studi tingkat Sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1992, dan tingkat master di the University of New South Wales - Sydney - Australia tahun 2000.

Loto bekerja di Kementerian Keuangan sejak tahun 1993, dan mengalami penempatan di Badan Analisa Keuangan Dan Monoter (BAKM, 1993-2001), Sekretariat Jenderal (Setjen, 2001-2004), Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB, 2004-2006), dan Direktorat Jendral Pengelolaan Utang (DJPU, sejak akhir 2006). Sejak tahun 2012, Loto menjabat sebagai Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR.


Alex Denni, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)

Alex Denni memiliki rekam jejak sejumlah posisi strategis di BUMN. Pria kelahiran Lintau, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, 27 Desember 1968, ini pernah menduduki posisi Chief Human Capital Officer di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada 2016 hingga 2018.

Jabatan terakhir Alex ialah sebagai Direktur Human Capital dan Transformasi PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sejak 2018. Mengacu situs Jasa Marga, Alex disebutkan juga sempat bekerja sebagai Chief Learning Officer & Head of Corp. University PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebelum ke Jasa Marga. Alex adalah jebolan Sarjana Manajemen Agro Industri IPB (1990), Magister Manajemen Universitas Atmajaya (1997), dan Doktor Human Capital IPB (2011).


Warih Sadono, Staf Ahli bidang Implementasi Kebijakan Strategis

Warih Sadono sebelumnya menjabat sebagai Inspektur IV pada Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan Kejaksaan Agung.

Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, pada 1 Maret 1963, ini juga pernah menjadi Direktur Penuntutan KPK pada 2011, Plt Direktur Penyidikan dan merangkap sebagai Direktur Penuntutan KPK pada 2012, dan Deputi Penindakan KPK sekaligus merangkap sebagai Deputi Penyidikan KPK pada periode 2012 hingga 2015.

Foto: Instagram @Erickthohir

Penunjukkan 4 Staf Khusus

Selain 2 wakil menteri yakni Kartiko Wirjoatmodjo dan Budi Gunadi Sadikin, pada 9 November 2019, Erick juga menunjuk empat staf khusus. 

Keempat nama yang menjadi stafsus yakni Prof. Muhammad Ikhsan, salah satu guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof. Nanang Pamuji, profesor di Universitas Gajah Mada (UGM), Arya Sinulingga, politisi dan praktisi media, dan Anhar Ade, mantan Sekretaris Utama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).


Muhammad Ikhsan, yang sebelumnya adalah Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, akan menjadi staf khusus yang memberikan masukan terkait makro ekonomi.

Sementara, Nanang Pamuji, akan bertugas memberikan masukan dan saran agar BUMN bisa membangun talenta manajemen dan meningkatkan inovasi di era disrupsi.

Adapun Arya Sinulingga, lulusan ITB yang juga praktisi di media ini, akan membantu di bidang komunikasi Publik. Saat ini, Arya juga sudah mengundurkan diri dari DPP Partai Perindo.

Terakhir, Anhar Adel, akan membantu Menteri BUMN terkait hubungan lembaga dan dengan kementerian sehingga sinergi dengan institusi lain terus terjaga.

Menurut Erick, peran deputi di Kementerian BUMN akan membantu dirinya dan dua wakil menteri (wamen) BUMN dalam mendorong kinerja BUMN lebih baik.

"Perampingan struktur deputi dari tujuh deputi pada era sebelumnya menjadi hanya tiga deputi tidak menjadi persoalan lantaran adanya perubahan dalam sistem kerja deputi. Peran deputi sebelumnya hanya fokus dalam mengawal rencana bisnis semata, namun tidak mendalam. Hal ini yang diubah dengan memberikan tugas kepada tiga deputi untuk lebih mendalami rencana kerja BUMN," kata Erick.


[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Temui Karyawan BUMN, Erick Tekankan Kerja Sama & Akhlak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular