
Sebelum Mulai Transaksi Hari Ini, Simak 7 Kabar dari Pasar
Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 March 2020 08:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (2/3/2020) ditutup di level 5.361,246 atau merosot 1,68%. Wabah virus corona yang sudah masuk ke Indonesia menjadi sentimen negatif bagi pasar saham Indonesia.
Dari 9 sektor di IHSG, hanya sektor aneka industri yang menguat sebesar 2,23%. Sementara 8 sektor lainnya melemah, bahkan sektor finansial memimpin penurunan sebesar 3,05% meski BI sudah menggelontorkan stimulus moneter termasuk melonggarkan Giro Wajib Minimum (GWM).
Terdapat beberapa kabar pasar kemarin yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.
1. Emiten Sawit Sandi Uno Mau Buyback Saham Rp 29 M
Emiten sawit PT Provident Agro Tbk (PALM), berencana melakukan pembelian kembali saham perseroan sebanyak 110 juta saham.
Emiten sawit yang terafiliiasi dengan PT Saratoga Sentra Business ini adalah anak usaha PT Saratoga Investama Tbk (SRTG), di mana pengusaha Sandiaga Uno menjadi pemilik 21,51% saham tersebut. Perseroan bakal membeli kembali 1,55% saham publik dan menyiapkan dana buyback saham sebesar Rp 28,93 miliar.
2. Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disetop, Saham WIKA Anjlok 4%
Harga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terkoreksi pada perdagangan hari ini, Senin (2/3/2020). Harga saham mengalami koreksi setelah Kementerian PUPR menghentikan sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG).
Harga saham WIKA hari ini terkoreksi 4% ke level Rp 1.800/unit. WIKA merupakan kontraktor yang mengerjakan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.
3. Digoyang Kasus Repo Saham, Ini Langkah Danareksa Sekuritas
PT Danareksa Sekuritas mengambil langkah taktis menyikapi kasus dugaan korupsi yang melibatkan direksi lama perseroan dan tengah ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Danareksa Sekuritas, di bawah kepemimpinan baru, memastikan akan lebih selektif melakukan pembiayaan dan meningkatkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Direktur Utama Danareksa Sekuritas, Friderica Widyasari Dewi tidak menampik informasi yang beredar di publik mengenai mantan direksi Danareksa yang menjadi tersangka.
4. Bangkok Bank Jadi Caplok Bank Permata, Ini Skema Lengkapnya
PT Bank Permata Tbk (BNLI) secara resmi mengumumkan ringkasan rancangan pengambilalihan 89,12% saham perseroan oleh Bangkok Bank.
"Pengambilalihan yang diusulkan akan dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan-kepentingan para pemangku kepentingan, kreditor, pemegang saham minoritas dan karyawan Bank Permata, kepentingan umum serta persaingan usaha yang sehat dalam melakukan usaha perbankan," sebut prospektus Bank Permata yang dipublikasikan di satu media nasional, Selasa (2/2/2020).
5. Usai Rugi Rp 828 M, Solusi Bangun Cetak Laba Rp 499 M di 2019
Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) atau dulu bernama Holcim Indonesia, berhasil membukukan laba bersih Rp 499 miliar di tahun 2019 dari tahun sebelumnya yang menderita rugi bersih Rp 828 miliar.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan Senin ini (2/3/2020), pendapatan perusahaan juga naik 6,55% menjadi Rp 11,06 triliun dari tahun sebelumnya Rp 10,38 triliun.
6. Alihkan 375 Juta Saham Treasuri, BRI Bagi Saham Buat Karyawan
Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan mengalihkan saham hasil pembelian kembali alias buyback yang sudah dimasukkan dalam saham treasuri (treasury stock) menjadi saham untuk program kepemilikan saham bagi pekerja perusahaan (karyawan).
Corporate Secretary Bank BRI Amam Sukriyanto mengatakan perseroan sudah melaksanakan pembelian kembali saham perusahaan atau buyback pada tahun 2015 dan tahun 2016 dengan jumlah saham sebanyak 221.718.000 saham.
7. Alasan Kejagung Rekomendasikan Buka Blokir 25 Rekening Efek
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Hari Setiyono mengonfirmasi baru mengajukan pembukaan 25 rekening SID kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam kasus Asuransi Jiwasraya. Jumlah ini masih sama dengan rekomendasi yang diajukan pada pekan lalu.
"Masih klarifikasi hasil penyidik, masih dicocok-cocokkan apa memenuhi syarat (untuk dibuka). Butuh prinsip kehati-hatian," ujarnya, Senin (2/3/2020).
(hps/hps) Next Article Bursa RI Masih Rentan Tekanan, Simak 7 Aksi Korporasi Emiten
Dari 9 sektor di IHSG, hanya sektor aneka industri yang menguat sebesar 2,23%. Sementara 8 sektor lainnya melemah, bahkan sektor finansial memimpin penurunan sebesar 3,05% meski BI sudah menggelontorkan stimulus moneter termasuk melonggarkan Giro Wajib Minimum (GWM).
Terdapat beberapa kabar pasar kemarin yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.
Emiten sawit PT Provident Agro Tbk (PALM), berencana melakukan pembelian kembali saham perseroan sebanyak 110 juta saham.
Emiten sawit yang terafiliiasi dengan PT Saratoga Sentra Business ini adalah anak usaha PT Saratoga Investama Tbk (SRTG), di mana pengusaha Sandiaga Uno menjadi pemilik 21,51% saham tersebut. Perseroan bakal membeli kembali 1,55% saham publik dan menyiapkan dana buyback saham sebesar Rp 28,93 miliar.
2. Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disetop, Saham WIKA Anjlok 4%
Harga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terkoreksi pada perdagangan hari ini, Senin (2/3/2020). Harga saham mengalami koreksi setelah Kementerian PUPR menghentikan sementara proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG).
Harga saham WIKA hari ini terkoreksi 4% ke level Rp 1.800/unit. WIKA merupakan kontraktor yang mengerjakan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.
3. Digoyang Kasus Repo Saham, Ini Langkah Danareksa Sekuritas
PT Danareksa Sekuritas mengambil langkah taktis menyikapi kasus dugaan korupsi yang melibatkan direksi lama perseroan dan tengah ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Danareksa Sekuritas, di bawah kepemimpinan baru, memastikan akan lebih selektif melakukan pembiayaan dan meningkatkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Direktur Utama Danareksa Sekuritas, Friderica Widyasari Dewi tidak menampik informasi yang beredar di publik mengenai mantan direksi Danareksa yang menjadi tersangka.
4. Bangkok Bank Jadi Caplok Bank Permata, Ini Skema Lengkapnya
PT Bank Permata Tbk (BNLI) secara resmi mengumumkan ringkasan rancangan pengambilalihan 89,12% saham perseroan oleh Bangkok Bank.
"Pengambilalihan yang diusulkan akan dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan-kepentingan para pemangku kepentingan, kreditor, pemegang saham minoritas dan karyawan Bank Permata, kepentingan umum serta persaingan usaha yang sehat dalam melakukan usaha perbankan," sebut prospektus Bank Permata yang dipublikasikan di satu media nasional, Selasa (2/2/2020).
5. Usai Rugi Rp 828 M, Solusi Bangun Cetak Laba Rp 499 M di 2019
Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) atau dulu bernama Holcim Indonesia, berhasil membukukan laba bersih Rp 499 miliar di tahun 2019 dari tahun sebelumnya yang menderita rugi bersih Rp 828 miliar.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan Senin ini (2/3/2020), pendapatan perusahaan juga naik 6,55% menjadi Rp 11,06 triliun dari tahun sebelumnya Rp 10,38 triliun.
6. Alihkan 375 Juta Saham Treasuri, BRI Bagi Saham Buat Karyawan
Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan mengalihkan saham hasil pembelian kembali alias buyback yang sudah dimasukkan dalam saham treasuri (treasury stock) menjadi saham untuk program kepemilikan saham bagi pekerja perusahaan (karyawan).
Corporate Secretary Bank BRI Amam Sukriyanto mengatakan perseroan sudah melaksanakan pembelian kembali saham perusahaan atau buyback pada tahun 2015 dan tahun 2016 dengan jumlah saham sebanyak 221.718.000 saham.
7. Alasan Kejagung Rekomendasikan Buka Blokir 25 Rekening Efek
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Hari Setiyono mengonfirmasi baru mengajukan pembukaan 25 rekening SID kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam kasus Asuransi Jiwasraya. Jumlah ini masih sama dengan rekomendasi yang diajukan pada pekan lalu.
"Masih klarifikasi hasil penyidik, masih dicocok-cocokkan apa memenuhi syarat (untuk dibuka). Butuh prinsip kehati-hatian," ujarnya, Senin (2/3/2020).
(hps/hps) Next Article Bursa RI Masih Rentan Tekanan, Simak 7 Aksi Korporasi Emiten
Most Popular