
Investor Mulai Tarik Cuan, Begini Arah Harga Emas Dunia
Putu Agus Pransuamitra & Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
03 March 2020 06:13

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo buka suara terkait dengan kondisi terkini perbankan dan pasar keuangan dalam negeri setelah makin meluasnya virus corona, bahkan hingga sampai ke Indonesia yang positif terinfeksi 2 orang.
"Ada tekanan di pasar keuangan global dengan menurunnya Indeks Harga Saham di berbagai pasar utama, kemudian yield US Treasury juga menurun juga sejumlah mata uang mengalami tekanan," tuturnya di Kantor BI, Senin (2/3/2020).
Menurutnya, banyak yang menarik dananya dan memindahkan dalam bentuk cash maupun investasi di emas.
Hal ini berpengaruh ke Indonesia. Untuk itu, koordinasi terus dilakukan.
"Di Indonesia, koordinasi dilakukan secara kuat. Stabilisasi ekonomi dan pasar keuangan termasuk nilai tukar terus dilakukan. Serta dampak Covid-19 juga diambil langkah antisipasinya," terang Perry.
BI melihat dari berbagai data-data yang dipantau, intensitas Covid0-19 di Tiongkok sudah mulai berkurang. Bank sentral melihat Covid-19 di China sudah melewati puncaknya.
"Namun yang jadi isu bahwa Covid-19 ini mulai menyebar ke berbagai negara. Ini memunculkan ketidakpastian keuangan," tuturnya.
Karena adanya ketidakpastian, Perry mengatakan premi risiko di pasar keuangan jadi tinggi sehingga, investor menarik dananya.
"Investor tarik dana di pasar keuangan di berbagai negara, baik maju maupun negara berkembang tak terkecuali di RI," kata Perry.
"Mereka tarik, jual tunai dan masukkan ke emas. Ini kemudian jadi tekanan di pasar keuangan global hampir di semua negara," tegas Perry.
(tas/tas)
"Ada tekanan di pasar keuangan global dengan menurunnya Indeks Harga Saham di berbagai pasar utama, kemudian yield US Treasury juga menurun juga sejumlah mata uang mengalami tekanan," tuturnya di Kantor BI, Senin (2/3/2020).
Menurutnya, banyak yang menarik dananya dan memindahkan dalam bentuk cash maupun investasi di emas.
Hal ini berpengaruh ke Indonesia. Untuk itu, koordinasi terus dilakukan.
"Di Indonesia, koordinasi dilakukan secara kuat. Stabilisasi ekonomi dan pasar keuangan termasuk nilai tukar terus dilakukan. Serta dampak Covid-19 juga diambil langkah antisipasinya," terang Perry.
BI melihat dari berbagai data-data yang dipantau, intensitas Covid0-19 di Tiongkok sudah mulai berkurang. Bank sentral melihat Covid-19 di China sudah melewati puncaknya.
"Namun yang jadi isu bahwa Covid-19 ini mulai menyebar ke berbagai negara. Ini memunculkan ketidakpastian keuangan," tuturnya.
Karena adanya ketidakpastian, Perry mengatakan premi risiko di pasar keuangan jadi tinggi sehingga, investor menarik dananya.
"Investor tarik dana di pasar keuangan di berbagai negara, baik maju maupun negara berkembang tak terkecuali di RI," kata Perry.
"Mereka tarik, jual tunai dan masukkan ke emas. Ini kemudian jadi tekanan di pasar keuangan global hampir di semua negara," tegas Perry.
(tas/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular