Virus Corona Masuk RI, Pelaku Pasar Saran Tak Perlu Panik

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
02 March 2020 16:40
Hal tersebut disampaikan merespons pernyataan pemerintah yang menyebutkan dua warga negara Indonesia yang sudah terinfeksi virus tersebut.
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia -

Jakarta, CNBC Indonesia - Deretan 5 saham ini berhasil menguat di tengah kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin ini (2/3/2020) di tengah sentimen virus corona yang masuk ke Indonesia.

Data perdagangan BEI mencatat, kelima saham tersebut bahkan mencatatkan penguatan double digit saat IHSG ambles hingga 1,68% di level 5.361,25, dengan catatan jual bersih asing Rp 325 miliar di pasar reguler.

Lima saam tersebut yakni:

PT Diamond Citra Propertindo Tak (DADA)

Saham DADA melesat 34,82% di level Rp 151/saham dengan nihai transaksi Rp 7,11 miliar dan volume perdagangan 52,77 juta saham. Melalui skema penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO), Putra Mandiri Jembar melepas sebanyak-banyaknya 2,15 miliar saham ke publik. Harga yang ditawarkan yakni sebesar Rp102 per saham. 14 Desember

PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL)

Saham REAL melesat 29,69% di level Rp 83/saham dengan nilai transaksi Rp 6,59 miliar dan volume perdagangan 87,31 juta saham.

PT Indofarma Tbk (INAF)

Saham emiten farmasi BUMN ini melesat 19,42% di level Rp 535/saham dengan nilai transaksi Rp 12,01 miliar dan volume perdagangan 23,06 juta saham,

PT Pelat Timah NUsantara Tbk (NIKL)

Saham Latinusa ini menguat 17,79% di level Rp 384/saham dengan nilai transaksi Rp 8,49 miliar dan volume perdagangan 22,21 juta saham.

PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG)

Saham bergerak dalam bidang penyewaan pusat pembelanjaan (mall), dan penyewaan bangunan hotel, naik 16,24% di lev el Rp 136/saham dengan nihai transaksi Rp 4,77 miliar dan volume perdagangan 34,5 juta saham



Para pelaku pasar modal berharap pemerintah dapat mengatasi penyebaran wabah virus corona sehingga tidak menimbulkan kepanikan di pasar. Hal tersebut disampaikan merespons pernyataan pemerintah yang menyebutkan dua warga negara Indonesia yang sudah terinfeksi virus tersebut.

Situasi kepanikan sempat tampak di pasar saham. Pada sesi pertama perdagangan, Senin (2/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan sempat rebound mendekati level 5.501,70.

Namun, tak lama berbalik melemah ke level 5.452,70 setelah Presiden Jokowi mengumumkan dua WNI positif terinfeksi korona di Depok, Jawa Barat setelah melakukan kontak dengan Warga Negara Jepang.


Hingga pasar ditutup, IHSG bergerak melemah 1,67% ke level 5.361,24 poin dengan nilai transaksi Rp 6,83 triliun dengan volume 6,48 miliar saham.

"Tadi sudah plus sebetulnya mengikuti kenaikan indeks Dow Jones Future dan regional. Tapi karena dua orang terkena corona maka market langsung drop," kata Head of Research PT Samuel Sekuritas, Suria Dharma, saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (2/3/2020).

Investor, kata Suria, tidak perlu panik dan reaktif, tapi harus selalu melihat perkembangan terkini. "Investor harus melihat perkembangannya apakah meluas atau tidak," jelasnya.

Para pelaku pasar juga berharap, pemangku kepentingan merespons dengan cepat perkembangan terkini terkait korona di tanah air dan harus siap untuk menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) maupun manajemen protokol krisis untuk menangani virus asal Wuhan, China ini.

"Harapan kita semua sama pemerintah harus siap menjalankan SOP dan protokol krisis untuk menangani virus korona ini. Untuk menutup sejak dini virus ini dari luar negeri para penumpang yang baru mendarat harus diperiksa dengan benar dan teliti," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia, Octavianus Budiyanto kepaa CNBC Indonesia.


Oky, merespons positif langkah pemerintah yang dengan cepat melakukan koordinasi terkait virus korona yang sudah masuk ke Indonesia ini. Di antaranya adalah melalui kebijakan dari OJK-BEI sebagai regulator pasar modal, Kementerian Keuangan, hingga Bank Indonesia dalam pertemuan bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

"Kita tidak boleh panik tetapi tetap harus waspada. Beri kesempatan pemerintah dan team kesehatan untuk bekerja. Kita harap dan doakan semoga semua bisa teratasi dengan segera sehingga semua bisa berjalan lancar," tukasnya.

[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular