Berkat Rebound Saham BRI, Penurunan IHSG Menipis

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
28 February 2020 16:48
Saham BBRI rebound pada perdagangan Jumat (28/2/2020) yang berperan membuat penurunan indeks harga saham gabungan semakin menipis.
Foto: Direktur Utama BRI Sunarso (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) rebound pada perdagangan Jumat (28/2/2020), yang berperan membuat penurunan indeks harga saham gabungan semakin menipis.

Pada penutupan perdagangan, harga saham BBRI naik 1,45% ke level Rp 4.190 per saham, setelah dua hari berturut-turut jatuh. Saham dari emiten yang dipimpin Sunarso sebagai Direktur Utama ini mulai rebound pada jam terakhir perdagangan.


Sementara itu, sejak pagi pukul 15.00 WIB, saham BBRI selalu di zona merah, bahkan sempat menyentuh level Rp 3.910. Aksi jual investor asing di saham BBRI menipis hingga Rp 29,85 miliar di pasar reguler. Padahal dalam sepekan terakhir nilai bersih jual asing mencapai Rp 1,41 triliun.

Reboundnya saham BBRI turut mendongkrak IHSG yang sempat ambruk hingga di atas 4%, namun kemudian naik hingga ditutup minus 1,5%. IHSG sempat menyentuh level 5.288, yang merupakan terendah sejak awal 2017. Kenaikan IHSG juga sejalan dengan saham BBRI yang terjadi pada 1 jam terakhir perdagangan bursa.


Bukan hanya kenaikan yang sejalan, aksi jual investor asing di keseluruhan bursa juga menipis seperti yang terjadi di saham BBRI. Aksi jual investor asing pada hari ini mencapai Rp 105,45 miliar, sementara dalam sepekan mencapai Rp 3,84 triliun.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung beberapa BUMN terkait inovasi model bisnis dan strategi nilai yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Dengan inovasi yang dilakukan, Erick bahkan menyinggung performa bisnis Bank BRI dan harga sahamnya.

"Ada strategic value,sepertiBRI yang tidaklainbisnisnya besar, tapi memang punya tugas berat untuk ritel," kata Erick dalamacaraCNBC Indonesia Economic Outlook 2020, di Jakarta, Rabu (26/2/2020).


"Tidak mungkin KUR [kredit usaha rakyat] ke Bank Mandiri dan BNI, footprint gak kuat tapi BRI jangkauan luar biasa," kata Erick.

"Apalagi kemarin sudah rapat dengan BRI saya pastikan Juni ini ada sinergi antara BRI, PT Pegadaian, dan ada target market jelas, ini kalau terjadi BRI akan jadi bank luar biasa, cepet-cepet beli sahamnya," lanjut Erick.


(dob/dob) Next Article Bantah Suntik Modal ke Muamalat, Saham BRI Ditutup Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular