IHSG Drop, Bursa Saham RI Kehilangan Rp 151 T
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
27 February 2020 12:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dihajar habis-habisan yang membuat indeks acuan bursa domestik tersebut turun tajam 2,63% ke level 5.539,38 poin. Dengan demikian, IHSG sudah melemah 12,07% secara year to date.
Penurunan IHSG tersebut membuat nilai kapitalisasi di pasar saham domestik tersebut turun Rp 151,7 triliun pada sesi I perdagangan hari ini dibandingkan nilai kapitalisasi kemarin.
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (27/2/2020), transaksi saham di bursa mencapai Rp 3,18 triliun dari 2,89 miliar saham yang ditransaksikan dengan frekuensi 288.831 kali.
IHSG sebenarnya tidak terlalu buruk di awal pembukaan perdagangan, pelemahannya Cuma 0,15%. Tetapi sentimen pelaku pasar sontak langsung memburuk setelah adanya kabar terbaru virus corona di Amerika Serikat, akibatnya indeks Dow Jones Futures langsung anjlok lebih dari 300 poin.
Anjloknya Dow Jones Futures mengindikasikan memburuknya sentimen pelaku pasar, dan aksi jual di bursa AS akan berlanjut hari ini.
Memburuknya sentimen pelaku pasar tersebut berimbas ke pasar Asia hari ini, dan aksi jual kembali "menggila" di IHSG. Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada di level 5.539,381 atau jeblok 2,63%. Level tersebut menjadi yang terendah sejak 27 Maret 2017.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 2,46 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar 474,47 miliar.
Sektor finansial memimpin kemerosotan sektor-sektor lainnya. Sektor dengan kapitalisasi pasar terbesar di IHSG ini anjlok 3,99%.
Sepanjang pekan ini, IHSG sudah anjlok 5,95%, sementara sejak awal tahun amblas 12,71%. Penyebaran wabah virus corona menjadi penyebab buruknya kinerja bursa saham, tidak hanya IHSG tetapi secara global.
Lonjakan kasus virus corona atau Covid-19 terjadi di Korea Selatan, Italia dan Iran. Berdasarkan data dari satelit pemetaan ArcGis dari John Hopkins CSSE, jumlah kasus Covid-19 di Korsel kini mencapai 1.595 orang, dengan 12 orang meninggal dunia. Korsel kini menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak kedua setelah China yang menjadi pusat wabah tersebut.
Korban meninggal di Italia juga sebanyak 12 orang, dengan 453 orang yang terjangkit, sementara Iran melaporkan 19 orang meninggal dan menjangkiti 139 orang.
Di China yang merupakan pusat wabah corona, jumlah korban meninggal lebih dari sebanyak 2.700 orang, dan telah menjangkiti lebih dari 78.000 orang. Sementara Secara global virus corona telah menewaskan 2.799 orang, dan menjangkiti lebih dari 82.000 orang.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Penurunan IHSG tersebut membuat nilai kapitalisasi di pasar saham domestik tersebut turun Rp 151,7 triliun pada sesi I perdagangan hari ini dibandingkan nilai kapitalisasi kemarin.
Pada sesi pertama perdagangan Kamis (27/2/2020), transaksi saham di bursa mencapai Rp 3,18 triliun dari 2,89 miliar saham yang ditransaksikan dengan frekuensi 288.831 kali.
IHSG sebenarnya tidak terlalu buruk di awal pembukaan perdagangan, pelemahannya Cuma 0,15%. Tetapi sentimen pelaku pasar sontak langsung memburuk setelah adanya kabar terbaru virus corona di Amerika Serikat, akibatnya indeks Dow Jones Futures langsung anjlok lebih dari 300 poin.
Anjloknya Dow Jones Futures mengindikasikan memburuknya sentimen pelaku pasar, dan aksi jual di bursa AS akan berlanjut hari ini.
Memburuknya sentimen pelaku pasar tersebut berimbas ke pasar Asia hari ini, dan aksi jual kembali "menggila" di IHSG. Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada di level 5.539,381 atau jeblok 2,63%. Level tersebut menjadi yang terendah sejak 27 Maret 2017.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 2,46 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar 474,47 miliar.
Sektor finansial memimpin kemerosotan sektor-sektor lainnya. Sektor dengan kapitalisasi pasar terbesar di IHSG ini anjlok 3,99%.
Sepanjang pekan ini, IHSG sudah anjlok 5,95%, sementara sejak awal tahun amblas 12,71%. Penyebaran wabah virus corona menjadi penyebab buruknya kinerja bursa saham, tidak hanya IHSG tetapi secara global.
Lonjakan kasus virus corona atau Covid-19 terjadi di Korea Selatan, Italia dan Iran. Berdasarkan data dari satelit pemetaan ArcGis dari John Hopkins CSSE, jumlah kasus Covid-19 di Korsel kini mencapai 1.595 orang, dengan 12 orang meninggal dunia. Korsel kini menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak kedua setelah China yang menjadi pusat wabah tersebut.
Korban meninggal di Italia juga sebanyak 12 orang, dengan 453 orang yang terjangkit, sementara Iran melaporkan 19 orang meninggal dan menjangkiti 139 orang.
Di China yang merupakan pusat wabah corona, jumlah korban meninggal lebih dari sebanyak 2.700 orang, dan telah menjangkiti lebih dari 78.000 orang. Sementara Secara global virus corona telah menewaskan 2.799 orang, dan menjangkiti lebih dari 82.000 orang.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular