Corona Kian Ngeri, Rupiah Terlemah Sejak 6 Januari!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 February 2020 10:13
Corona Mengancam Ekonomi Dunia
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ancaman virus corona membuat aktivitas masyarakat menjadi tidak normal. Pabrik-pabrik kesulitan berproduksi, ekspor-impor tidak lancar, dan pariwisata berantakan. Artinya, pertumbuhan ekonomi dunia menjadi dalam tanda tanya besar.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi China tahun ini 'hanya' sebesar 5,6%. Perlambatan ekonomi China kemudian akan memangkas pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,1 poin persentase.


"Pemulihan ekonomi sangat rapuh. COVID-19 sudah mengganggu aktivitas ekonomi China dan membuat ekonomi global dalam risiko," kata Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Indonesia tentu akan merasakan dampak negatif dari virus corona, meski sampai saat ini belum ada warga yang terjangkit. BI memperkirakan penurunan penerimaan devisa pariwisata akibat penyebaran virus corona adalah US$ 1,3 miliar. Sementara dampak kepada ekspor adalah US$ 0,3 miliar dan impor US$ 0,7 miliar. Terhadap investasi, khususnya dari China, adalah US$ 0,4 miliar.

Perkembangan ini membuat Gubernur Perry Warjiyo dan kolega menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional dari 5,1-5,5% menjadi 5-5,4% pada 2020. "Revisi prakiraan ini terutama karena pengaruh jangka pendek terhadap pemulihan ekonomi dunia pasca COVID-19 yang mempengaruhi lewat pariwisata, perdagangan, dan investasi," katanya pekan lalu.

Dibayangi ancaman perlambatan pertumbuhan ekonomi, memegang rupiah tentu tidak menyenangkan lagi. Apalagi rupiah sempat menguat sampai 2%, sehingga menawarkan cuan tinggi kala dijual. Kombinasi dua hal tersebut membuat rupiah mengalami tekanan jual dan nilai tukarnya semakin melemah.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular