PGN Jaga Ketahanan Pasokan Gas Jawa Timur

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
24 February 2020 19:12
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan meningkatkan sumber energi primer untuk menjaga ketahanan energi gas di Jawa Timur tetap terpenuhi.
Foto: PGN Perluas Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi (Dok PGN)
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan meningkatkan sumber energi primer untuk menjaga ketahanan energi gas di Jawa Timur tetap terpenuhi. Upaya ini dilakukan sesuai dengan komitmen perusahaan untuk menjaga ketahanan energi gas di Jatim, disertai dengan pengembangan infrastruktur gas.

"Jaringan pipa gas di Jawa Timur untuk menyalurkan gas bumi telah mencapai lebih dari 1.900 Km. Di Jawa Timur terdapat pusat-pusat industri dan populasi rumah tangga yang cukup padat sehingga pemakaian energi gas bumi cukup tinggi," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam siaran resminya, Senin (24/2/2020).

Adapun volume kebutuhan gas Jawa Timur 150-160 BBTUD, namun di 2019 pasokan yang bisa disalurkan sekitar 130 BBTUD. Selama ini pasokan gas di Jawa Timur bersumber dari beberapa lapangan KKKS.

Namun dalam 3 tahun ini, kondisi lapangan beberapa kali mengalami gangguan dan penurunan alamiah dan membuat ketahanan pasokan gas bumi Jawa Timur terganggu.


Sebagai upaya untuk memenuhi peningkatan kebutuhan gas, PGN memperpanjang pasokan gas di Jawa Timur dengan PT Ophir Indonesia (Madura Offshore) Pty Ltd (Ophir). Selain itu Ophir akan memperpanjang pasokan gas yang bersumber dari Lapangan Maliwis dengan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang telah ditandatangani pada 19 Februari 2019. Selama ini pasokan PGN di Jawa Timur yang bersumber dari Lapangan Maleo.

"Kerjasama pasokan gas untuk lapangan Maliwis sampai tahun 2023 dengan volume rata-rata sebesar 20 BBTUD. Dengan demikian, ketahanan pasokan kebutuhan gas di Jawa Timur untuk sementara waktu dapat terjaga," kata Rachmat.

Selain perpanjangan dengan Ophir, PGN juga mengembangkan terminal LNG di Teluk Lamong yang ditargetkan selesai secara permanen pada 2020. Nantinya terminal ini akan memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur sebesar 180 MMSCFD pada 2023, dan dapat berkembang hingga 600 MMSCFD.

"Selain memenuhi kebutuhan gas dan kepastian pasokan yang lebih terjamin, pengembangan LNG Teluk Lamong ditargetkan dapat memberikan efisiensi untuk konsumen dan memperluas pelayanan gas bumi. Terminal energi Teluk Lamong juga bagian dari strategi untuk mendukung tercapainya kemandirian energi nasional," jelas Rachmat.

Dalam menjalankan operasional memasok gas di Jawa Timur, PGN selalu berupaya agar aliran gas tetap bisa stabil. Maka dari itu, terminal LNG juga menjadi solusi sebagai sumber alternatif apabila terjadi kekurangan pasokan.

"Untuk menghindari kondisi shortage atau kekurangan pasokan gas di Jawa Timur, perlu integrasi dan sinkronisasi perencanaan infrastruktur, pasokan dan demand secara mendalam. Penyediaan pasokan gas dari LNG menjadi opsi untuk menjaga reliability dan security pasokan gas di Jawa Timur, " katanya.

Dalam waktu dekat, PGN optimis mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi guna pemenuhan kebutuhan ke berbagai segmen di Jawa Timur, serta menjangkau wilayah-wilayah baru di Jawa Timur seperti di wilayah selatan dan barat Jatim.


Direktur Komersial PGN Dilo Seno Widagdo menegaskan PGN akan terus hadir sebagai solusi pemenuhan kebutuhan energi gas bumi. Dengan terpenuhinya kebutuhan gas dan ketahanan pasokan gas yang terjamin, diharapkan dapat mewujudkan ketahanan energi dan mengembangkan titik-titik perekonomian baru dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami akan menjadi bagian dalam peningkatan daya saing perekonomian dan ketahanan energi yang berkelanjutan dan bersama seluruh stakeholder bersinergi untuk menjadi solusi bagi pemenuhan kebutuhan gas bumi untuk seluruh sektor yang berdampak untuk perekonomian nasional," ujar Dilo.


(dob/dob) Next Article PGN Jamin Layanan Gas Bumi Aman Saat Libur Idul Fitri 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular