
Daftar 'Perusahaan Hantu' Karyawan Bisa Dihitung dengan Jari
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
21 February 2020 09:00

Emiten pertambangan minyak dan gas bumi (migas) yakni PT Sugih Energy Tbk (SUGI) termasuk dalam daftar perusahaan yang dahulunya punya karyawan banyak kini karena efisiensi jumlahnya bisa dihitung dengan jari.
Kondisi perusanaan hingga awal 2020 saat ini karyawan perusahaan tinggal 8 orang. Sementara jumlah karyawan perusahaan awalnya mencapai 49 orang di akhir tahun 2017.
Bila melihat laporan keuangan kuartal III-2018 dan hasil paparan publik pada 3 Januari silam, perusahaan memang sedang dirundung masalah menyangkut kelanjutan prospek eksplorasi dan produksi onshore di area kilang Selat Panjang, Riau.
Perusahaan memiliki beban keuangan berat yang menekan kinerja keuangan perusahaan, sehingga harus terpaksa merugi pada 9 bulan pertama tahun lalu.
Sugih Energy didirikan pada 26 Maret 1990 dengan fokus bisnis saat ini meliputi pertambangan, jasa, dan perdagangan.
Perusahaan memulai usaha secara komersial pada 1993 dengan kantor pusat berada di Graha Ortus Lantai 8, Jalan KH Wahid Hasyim Nomor 4-4A Jakarta dan Gedung AD Premier Lantai 17 Jalan TB Simatupang Nomor 5 Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Awalnya, perusahaan didirikan dengan nama PT Saranatama Unimada Gunabina Internasional, kemudian berubah menjadi PT Sugi Samapersada pada 9 September 1996.
Perusahaan masuk BEI menjadi perusahaan publik pada 19 Juni 2002 dengan melepas sebanyak 100 juta saham dengan harga Rp 120/saham dan sekaligus menerbitkan waran sebagai 'pemanis' dengan harga eksekusi Rp 150/saham. (hoi/hoi)
Kondisi perusanaan hingga awal 2020 saat ini karyawan perusahaan tinggal 8 orang. Sementara jumlah karyawan perusahaan awalnya mencapai 49 orang di akhir tahun 2017.
Bila melihat laporan keuangan kuartal III-2018 dan hasil paparan publik pada 3 Januari silam, perusahaan memang sedang dirundung masalah menyangkut kelanjutan prospek eksplorasi dan produksi onshore di area kilang Selat Panjang, Riau.
Sugih Energy didirikan pada 26 Maret 1990 dengan fokus bisnis saat ini meliputi pertambangan, jasa, dan perdagangan.
Perusahaan memulai usaha secara komersial pada 1993 dengan kantor pusat berada di Graha Ortus Lantai 8, Jalan KH Wahid Hasyim Nomor 4-4A Jakarta dan Gedung AD Premier Lantai 17 Jalan TB Simatupang Nomor 5 Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Awalnya, perusahaan didirikan dengan nama PT Saranatama Unimada Gunabina Internasional, kemudian berubah menjadi PT Sugi Samapersada pada 9 September 1996.
Perusahaan masuk BEI menjadi perusahaan publik pada 19 Juni 2002 dengan melepas sebanyak 100 juta saham dengan harga Rp 120/saham dan sekaligus menerbitkan waran sebagai 'pemanis' dengan harga eksekusi Rp 150/saham. (hoi/hoi)
Pages
Most Popular