
Daftar 'Perusahaan Hantu' Karyawan Bisa Dihitung dengan Jari
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
21 February 2020 09:00

Kejayaan bisnis PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akhirnya berakhir. Runtuhnya industri layanan operator telekomunikasi berbasis Code-Division Multiple Access (CDMA) membuat salah satu anak usaha Grup Bakrie ini mulai menunjukkan tanda-tanda kelansungan bisnisnya di ambang batas, termasuk soal kondisi jumlah karyawan.
Perusahaan mencatatkan nilai buku ekuitas negatif sejak tahun 2013. Sebagai informasi, jika nilai buku ekuitas suatu perusahaan sudah negatif lebih dari 3 tahun berturut-turut sudah merupakan indikasi adanya financial distress atau kesulitan keuangan.
Kesulitan keuangan yang dialami perusahaan juga akhirnya memaksa perusahaan melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah karyawan. Padahal pada masa jayanya, perseroan punya ribuan karyawan.
Jumah karyawan perusahaan yang di tahun 2010 tercatat sebanyak 1.901 orang. Namun, per akhir tahun 2018 hanya tersisa 10 orang. Lalu hingga Semester I-2019 berdasarkan laporan resmi perusahaan, jumlahnya susut hanya 6 karyawannya.
BTEL berdiri pada 1993 dengan nama awalnya PT Radio Telepon Indonesia, lalu berubah nama menjadi Bakrie Telecom pada 2003. Pada 2006 BTEL terdaftar di bursa efek. (hoi/hoi)
Perusahaan mencatatkan nilai buku ekuitas negatif sejak tahun 2013. Sebagai informasi, jika nilai buku ekuitas suatu perusahaan sudah negatif lebih dari 3 tahun berturut-turut sudah merupakan indikasi adanya financial distress atau kesulitan keuangan.
Kesulitan keuangan yang dialami perusahaan juga akhirnya memaksa perusahaan melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah karyawan. Padahal pada masa jayanya, perseroan punya ribuan karyawan.
BTEL berdiri pada 1993 dengan nama awalnya PT Radio Telepon Indonesia, lalu berubah nama menjadi Bakrie Telecom pada 2003. Pada 2006 BTEL terdaftar di bursa efek. (hoi/hoi)
Next Page
Sugih Energy dengan 8 Karyawan
Pages
Most Popular