Dolar AS Super Perkasa, BI 'Bantu' Rupiah Tak Jadi Terburuk

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 February 2020 17:58
BI Pangkas Suku Bunga, Rupiah Pangkas Pelemahan
Foto: Konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia edisi Februari 2020. (CNBC Indonesia/Lidya Julita Sembiring)
Pagi tadi bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) menurunkan suku bunga acuan kredit perbankan (Loan Prime Rate/LPR) yang membuat bursa saham Asia menguat, dan membuat harga emas terkoreksi. 

Untuk LPR tenor setahun turun dari 4,15% menjadi 4,05%, sementara lima tahun turun dari 4,8% menjadi 4,75%.

Di awal pekan PBoC juga menurunan suku bunga Medium-term Lending Facility (MLF) tenor setahun dari 3,25% menjadi 3,15%. Selain itu PBoC juga akan menggelontorkan dana senilai US$ 29 miliar dalam bentuk pinjaman jangka menengah.



Bukan di pekan ini saja China bertindak, di awal bulan lalu PBoC sudah menurunkan suku bunga reverse repo tenor 7 hari i menjadi 2,4%, sementara tenor 14 hari diturunkan menjadi 2,55%. Selain itu PBoC menyuntikkan likuiditas senilai 1,7 triliun yuan (US$ 242,74 miliar) melalui operasi pasar terbuka.

Stimulus yang diberikan PBoC diharapkan mampu meredam dampak wabah cirus corona ke perekonomian, sehingga sentimen pelaku pasar membaik dan kembali masuk ke aset berisko meski juga masih berhati-hati melihat perkembangan wabah virus corona yang diprediksi membuat ekonomi China melambat. 



Kemudian pada siang hari, BI memangkas suku bunga 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%. 

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Februari 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Kamis (20/2/2020).

Dengan pemangkasan suku bunga tersebut, diharapkan roda perekonomian dalam negeri lebih terpacu untuk meminimalisir efek pelambatan ekonomi China. BI menilai dampak penyebaran virus Corona bersifat V-Shape, artinya penurunan akan terjadi dengan cepat, tetapi pemulihan juga memakan waktu tidak lama.

Setelah BI memangkas suku bunga, rupiah perlahan mampu memangkas pelemahan, dan tidak menjadi yang terburuk di Asia.

 
TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]



(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular