
Dijepit The Fed dan Ancaman Resesi, Rupiah Tak Bergigi
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 February 2020 10:03

Dolar AS memang sedang sulit ditaklukkan. Tidak hanya di Asia, mata uang Negeri Adidaya juga digdaya di level global.
Pada pukul 09:22 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,07%. Dalam sebulan terakhir, indeks ini melesat 2,16% dan secara year-to-date penguatannya mencapai 3,37%.
Hari ini, kekuatan dolar AS datang dari rilis notula rapat (minutes of meeting) bank sentral The Federal Reserves/The Fed edisi Januari 2020. Dalam rapat tersebut, Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 1,5-1,75%.
Pelaku pasar mencoba mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter ke depan. Sepertinya, Federal Funds Rate tidak akan berubah dalam waktu dekat.
"Peserta rapat secara umum melihat aktivitas ekonomi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kebijakan moneter yang ditempuh saat ini masih cukup layak untuk beberapa waktu ke depan," sebut notula itu.
Oleh karena itu, kemungkinan besar suku bunga acuan tidak akan turun dalam rapat The Fed bulan depan. Mengutip CMEFedwatch, probabilitas Federal Funds Rate ditahan pada rapat 18 Maret 2020 mencapai 90%.
Tanpa penurunan suku bunga acuan, berinvestasi di dolar AS masih menguntungkan. Ini membuat dolar AS tetap menjadi pilihan investor.
"Bagaimana pun, AS ibarat baju yang tidak terlalu kotor atau rumah yang masih lumayan bagus di lingkungan kumuh. Untuk dijadikan destinasi investasi, AS masih lumayan," papar Chris Weston, Kepala Riset Pepperstone yang berbasis di Melbourne, seperti diberitakan Reuters.
(aji/aji)
Pada pukul 09:22 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,07%. Dalam sebulan terakhir, indeks ini melesat 2,16% dan secara year-to-date penguatannya mencapai 3,37%.
Pelaku pasar mencoba mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter ke depan. Sepertinya, Federal Funds Rate tidak akan berubah dalam waktu dekat.
"Peserta rapat secara umum melihat aktivitas ekonomi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kebijakan moneter yang ditempuh saat ini masih cukup layak untuk beberapa waktu ke depan," sebut notula itu.
Oleh karena itu, kemungkinan besar suku bunga acuan tidak akan turun dalam rapat The Fed bulan depan. Mengutip CMEFedwatch, probabilitas Federal Funds Rate ditahan pada rapat 18 Maret 2020 mencapai 90%.
Tanpa penurunan suku bunga acuan, berinvestasi di dolar AS masih menguntungkan. Ini membuat dolar AS tetap menjadi pilihan investor.
"Bagaimana pun, AS ibarat baju yang tidak terlalu kotor atau rumah yang masih lumayan bagus di lingkungan kumuh. Untuk dijadikan destinasi investasi, AS masih lumayan," papar Chris Weston, Kepala Riset Pepperstone yang berbasis di Melbourne, seperti diberitakan Reuters.
(aji/aji)
Next Page
Corona dan Resesi Bikin Ngeri
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular