Melemah Lagi, Rupiah Terburuk Kedua di Asia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 February 2020 16:56
Dolar AS Sedang Perkasa
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Di sisi lain, dolar AS saat ini sedang perkasa, indeks yang mengukur kekuatan mata uang Paman Sam ini berada di level tertinggi sejak 1 Oktober 2019. 
Saat wabah Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda mereda pelaku pasar masih berhati-hati masuk ke aset berisiko, dan memilih bermain aman di aset safe haven, dolar AS salah satunya. 

Apalagi data-data ekonomi negeri Paman Sam cukup bagus dibandingkan Jepang, di mana yen juga merupakan aset safe haven. 

Sejak awal bulan ini data ekonomi AS memang dirilis cukup bagus yang membuat dolar AS perkasa. Pada pekan lalu Institute for Supply Management (ISM) melaporkan purchasing managers' index (ISM) bulan Januari naik menjadi 50,9 dari bulan sebelumnya 47,2. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di atas 50 berarti ekspansi, sementara di bawah berarti kontraksi.



Rilis data tersebut terbilang mengejutkan mengingat polling Reuters memprediksi kenaikan hanya ke 48,5 atau masih berkontraksi. Sementara itu dari sektor non manufaktur, ISM melaporkan peningkatan ekspansi menjadi 55,5, dari sebelumnya 55.



Kemudian Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan sepanjang Januari ekonomi AS menyerap 225.000 tenaga kerja, jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 147.000 tenaga kerja. Tingkat tenaga kerja naik menjadi 3,6% naik dari bulan Desember 3,5%. Selain itu rata-rata upah per jam tumbuh 0,2% di bulan Januari dari bulan sebelumnya yang tumbuh 0,1%.

Rilis data yang bagus tersebut menguatkan sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk tidak lagi menurunkan suku bunga di tahun ini, dolar pun terus menunjukkan kekuatan.

Di sisi lain, Jepang terancam mengalami resesi setelah perekonomiannya berkontraksi tajam di kuartal IV-2019, bahkan menjadi yang terdalam sejak 6 tahun terakhir. Data dari Cabinet Office menunjukkan produk domestic bruto (PBD) kuartal IV-2019 berkontraksi 1,6% quarter-on-quarter (QoQ), menjadi yang terdalam sejak kuartal II-2014.

Melihat perbandingan data tersebut, menjadi pilihan yang logis investor masuk ke dolar ketimbang yen, sehingga dolar AS jadi begitu perkasa dan rupiah terus tertekan. 

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular