Sederet Fakta di Balik Anjloknya Dolar Singapura ke Rp 9.800

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 February 2020 14:11
Singapura Dihantui Resesi
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Singapura "dihantui" resesi sejak 2019

Terus melemahnya nilai tukar dolar Singapura sejak akhir 2018 akibat "hantu" resesi yang mulai menggentayangi. Sebabnya pelambatan ekonomi China akibat perang dagang dengan AS. 

Setelah perang dagang AS-China, kini wabah virus corona membuat perekonomian China diprediksi semakin melambat. 

Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing, mengatakan Singapura harus "siap secara mental" menghadapi virus corona yang dampaknya akan lebih "luas, dalam, dan panjang" dari wabah SARS tahun 2003 lalu. Sebabnya, nilai perdagangan Singapura dan China saat ini sudah naik empat kali lipat dibandingkan tahun 2003. 

China adalah negara mitra dagang utama Singapura. Pada 2018, ekspor Singapura ke China mencapai US$ 50,4 miliar atau menyumbang 13% dari total ekspor.

Dengan perlambatan ekonomi China, tentu permintaan terhadap produk-produk dari luar negeri akan ikut berkurang. Artinya, ekspor Singapura sudah pasti terpukul.

Sektor Pariwisata Singapura Diprediksi Jeblok

Negeri Merlion merupakan salah satu tujuan wisata yang terkenal di dunia. Namun wabah Covid-19 diprediksi membuat pariwisata Singapura jeblok. 
Singapura menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak kedua setelah China. Berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis dari Johns Hopkins CSSE hingga saat ini ada 77 kasus Covid-19 di Negeri Merlion. 

"Sektor pariwisata telah terkena dampak langsung dari penyebaran virus corona, akibat penurunan kedatangan wisatawan, khususnya dari China" kata Singapore Tourism Board (STB) sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Berdasarkan data STB sepanjang tahun 2019, ada sebanyak 3,6 juta wisatawan dari China yang berkunjung ke Singapura, angka tersebut merupakan 20% dari total wisatawan sepanjang tahun lalu.

Sementara itu, total pendapatan Singapura dari sektor pariwisata mencapai SG$ 27,1 miliar di tahun 2018. Akibat wabah Covid-19, pendapatan dari sektor pariwisata bisa menguap. 

Pemerintah Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Dampak dari virus corona ke sektor ekonomi Singapura sangat terlihat di sektor perdagangan dan pariwisata. Akibatnya pemerintah Singapura memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun ini. 

Kementerian Perdagangan Singapura memprediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2020 ada di kisaran -0,5%-1,5%. Persentase tersebut diturunkan dari sebelumnya di kisaran 0,5%-2,5%.

Tidak hanya penurunan proyeksi PDB, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong bahkan mengatakan kemungkinan terjadinya resesi.

"Saya tidak bisa mengatakan apakah kita akan mengalami resesi atau tidak. Itu adalah kemungkinan, tetapi yang pasti perekonomian akan terpukul" katanya sebagaimana dilansir Strait Times.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular